KABAR PRIANGAN - Aksi nekat seorang nenek-nenek yang tiba-tiba menghadang sebuah mobil sambil memegang sebongkah batu, viral di media sosial. Peristiwa itu ternyata terjadi di wilayah Kabupaten Garut, tepatnya di Jalan Raya Garut - Pameungpeuk yang masuk wilayah Kecamatan Cisompet.
Dalam video berdurasi 42 detik itu, terlihat sejumlah pria dewasa nampak kaget dan panik saat tiba-tiba di depan mobil yang mereka tumpangi berdiri nenek-nenek yang sengaja menghalangi jalan.
Si nenek kemudian meminta uang sebesar Rp20 ribu kepada pengendara mobil sambil mengancam dengan mengacungkan batu berukuran cukup besar yang dipegang di tangan kanannya.
Baca Juga: Logo dan Tema Hari Jadi Garut ke 211 Mulai Diperkenalkan, Bernilai Filosofi Tinggi
Si pengendara dan temanya sempat meminta sang nenek ke pinggir akan tetapi si nenek malah kembali mengangkat tangannya yang memegang batu seolah ingin melemparkannya ke kaca mobil. Hal ini semakin membuat pengendara panik sehingga ia langsung menyanggupi untuk memberikan uang kepada si nenek.
Tak mau ambil risiko, si pengemudi pun langsung mengambil uang akan tetapi nampaknya ia hanya memiliki uang receh Rp10 ribu.
Sedangkan di luar mobil, si nenek terus mengancam sehingga teman pengendara yang duduk di jok belakang langsung memberikan uang lembar Rp10 ribu untuk tambahan.
Baca Juga: Menhub Kenakan Jaket Kulit Garut: Kaya Jadi Bintang Film
Dengan cepat, si pengendara langsung memberikan uang tersebut kepada si nenek. Setelah itu si nenek langsung kembali ke pinggir jalan sehingga membuat semua yang ada di dalam mobil merasa lega.
Dalam video juga terdengar ungkapan rasa heran salah seorang penumpang di dalam kendaraan. Ia mempertanyakan kenapa sampai tidak ada petugas atau warga yang mengamankan nenek tersebut.
Video yang viral itu di antaranya diunggah di media sosial instagram dengan akun Garut View.
Baca Juga: Komisioner KPU Kabupaten Garut Periode 2024-2029 Dilantik di Jakarta, Ini Profilnya
Dalam keterangannya, pengunggah menyebutkan seorang nenek-nenek tiba-tiba lari ke tengah jalan dan memberhentikan mobil. Tidak hanya itu saja, nenek itu juga disebut memalak pengendara Rp20 ribu sambil membawa batu untuk mengancam.
“Untuk lokasinya di Jalan Pameungpeuk Garut (Sebelum Cisompet),” tulisnya.
Pembuat video tersebut pun membuat keterangan di dalam video meminta agar warga berhati-hati. “Hati-hati arah Pameungpeuk-Garut (sebelum Cisompet), nene itu tiba-tiba lari ke tengah jalan ngeberentiin mobil kita hampir mau ketabrak, malak minta 20 ribu. Nene itu ngancem sambil megang batu,” tulisnya.
Baca Juga: Awasi Pemilu 2024, Bawaslu Garut Terjunkan 8 Ribu Pengawas TPS
Video tersebut pun kemudian mendapatkan tanggapan beragam dari sejumlah warganet. Beberapa di antaranya meminta agar kejadian ini mendapatkan perhatian aparat terkait.
Selain itu juga warganet lainnya yang mengaku sudah beberapa kali bertemu dan bahkan nenek tersebut sempat melempari mobil.
“Atos biasa eta mah, ti nuju anom keneh sampe ayena tos sepuh tipayun mah nyuhunkeunna 2000 (sudah biasa itu, dari usianya masih muda sampai sekarang sudah tua. Dulu minta uangnya Rp2000,” tulisnya warganet lainnya yang mengaku sudah lama mengetahui aksi pemalakan yang dilakukan wanita tersebut sejak masih anak-anak.
Baca Juga: KONI Jadwalkan Porkab Garut pada Juli 2024
Kapolsek Cisompet, AKP Hilman Nugraha, mengaku sudah menerima informasi adanya aksi pemalakan terhadap pengendara mobil yang dilakukan nenek-nenek, Sabtu, 3 Februari 2024. Lokasi kejadian tersebut diakunya masuk wilayahnya yakni di kawasan Desa Depok, Kecamatan Cisompet.
Bahkan diungkapkan Hilman, pihaknya sudah melakukan pengecekan ke lokasi. Hasilnya, kejadian tersebut memang ada akan tetapi pihaknya tidak menerima laporan dari korban.
"Nenek yang ada di video itu diketahui bernama Fitri yang usianya sekitar 35-40 tahun. Namun karena memang kondisinya yang kurang terurus, ia pun kelihatan seperti sudah nenek-nenek," ujar Hilman.
Baca Juga: Pemborong Kabur, Proyek Pembangunan SMKN 2 Garut Mangkrak
Keterangan yang didapatkannya, imbuh Hilman, wanita tersebut sejak kecil telah mengalami gangguan kejiwaan. Aksi pemalakan terhadap pengendara mobil juga memang sudah kerap dilakukannya.
Hilman menegaskan, sebelumnya pihaknya telah meminta pihak keluarga Fitri untuk menjaganya agar tidak berkeliaran ke jalan. Apa yang dilakukan Fitri dinilainya tidak hanya bisa membahayakan keselamatan orang lain akan tetapi juga keselamatan dirinya sendiri.
Hanya saja, tambah Hilman, selama ini Fitri hanya dijaga oleh ibunya yang kini usianya sudah tua. Fitri pun akhirnya sering tak terperhatikan sehingga sering keluyuran ke jalan dan melakukan aksi nekatnya menghadang kendaraan.
"Saya juga pernah dihadangnya saat melintas di kawasan tersebut padahal menggunakan kendaraan dinas. Saat itu ia hanya saya minta memberinya rokok, tidak sampai minta uang," kata Hilman.
Lebih jauh Hilman menyebutkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan keluarga, kepala desa, dan Puskesmas setempat agar bisa lebih memperhatikan Fitri. Ia berharap ke depannya tidak sampai
ada lagi kejadian penghadangan kendaraan yang dilakukan Fitri sehingga tidak membahayakan pengendara maupun Fitrinya sendiri.***