Distribusi Beras Bantuan untuk Warga Garut Dipertanyakan: Timbangan Kurang Ada Kutu

6 Februari 2024, 20:37 WIB
Suasana saat FPPG melakukan audensi di Aula Wakil Bupati Lantai 2, Komplek Setda Pemkab Garut. Selasa 6 Februari 2024. /kabar-priangan.com/Dinding Herdiana /

KABAR PRIANGAN - Forum Pemuda Peduli Garut (FPPG) melakukan audensi di Aula Wakil Bupati di Komplek Setda Pemkab Garut, Selasa 6 Februari 2024. Mereka mempertanyakan tentang aturan pendistribusian beras bantuan ke masyarakat.

Audensi FPPG ini diterima oleh Asisten Daerah (Asda) 2 bidang ekonomi, Hj. Teti Sarifeni, Kepala DKP Garut, Kepala Kantor Pos, Perwakilan Dinas Sosial, Kepala Bulog cabang Ciamis, dan unsur instansi terlait lainnya.

Ketua FPPG Asep Nurjaman mengatakan, maksud dan menggelar audensi ini, yakni ingin diskusi tentang penyaluran beras bantuan dari pusat untuk masyarakat Garut.

Baca Juga: Longsor di Banjarwangi Garut Sebabkan 3 Rumah Rusak dan Warga Mengungsi

"Ternyata di lapangan ada temuan di antaranya kualitas jelek, ada kutu. Kemudian berat timbangannya kurang. Dan diduga banyak penyimpangan.Nah oleh karena itu kita menggelar audensi ini untuk berdiskusi untuk mencari solusi agar tidak terjadi berkepanjangan," ucapnya.

Asep Nurjaman mempersoalkan juga terkait pengawasan Bulog terhadap 6 mitra kerjanya yang melakukan pendistribusian bantuan beras tersebut.

"Kenapa bulog tidak langsung menyalurkan bantuan beras tersebut. Kenapa harus lewat mitra?, Dengan cara seperti itu akan banyak sekali penyimpangan- penyimpangan, sehingga mencoreng nama baik Bulog itu sendiri," ujarnya.

Baca Juga: Pj Gubernur Jabar Pastikan Kondusifitas Jelang Pemilu 2024 di Garut

"Banyak penyimpangan, contoh waktu tahun 2023 pembagian beras di Cihuni itu yang tadinya harus 10 kilogram malah jadi 8 kilo Hal itu bukan sekali dua kali terjadi tapi beberapa kali, bagaimana pengawasanya ko bisa seperti itu," ujarnya.

Asep berharap, harus ada pengawasan yang lebih sehingga proses penyaluran beras tersebut tidak sampai terjadi kurang lagi.

"Pasang CCTV di Mitra yang 6 itu, atau awasi setiap hari di lokasi mitra itu, sehingga tidak ada lagi hal-hal seperti tadi," tambahnya.

Baca Juga: Viral Video Aksi Nekat Seorang Nenek di Garut Menghadang Mobil Malak Uang Pengendara

Sementara itu, kepala cabang Bulog Ciamis yang membawahi se-Priangan Timur, Ashville Nusa Panata menyampaikan, pihaknya melakukan kemitraan dikarenakan gudang yang ada di Bulog Garut tempatnya terlalu sempit.

"Kita setiap bulanya itu ada 2.900 ton lebih yang akan disalurkan, sementara kapasitas gudang Bulog itu maksimal 150 ton, dan pekerja kami juga masih kurang, makanya kami bermitra," ujarnya.

Kasus kurangnya jumlah kiloan yang terjadi beberapa waktu lalu. Ia menegaskan pihaknya saat itu telah mengecek langsung ke lokasi.

Baca Juga: Logo dan Tema Hari Jadi Garut ke 211 Mulai Diperkenalkan, Bernilai Filosofi Tinggi

Ia menyebutkan, waktu itu ke lokasi, hanya pas dicek fisiknya sudah tidak ada. Jadi tidak bisa memastikanya waktu itu.

Dengan begitu, terkait pengawasan terhadap 6 mitra Bulog, Ashville mengungkapkan, bahwa pihaknya akan lebih ketat lagi dalam melakukan pengawasan.

"Kita akan tambah CCTV di lokasi mitra kami, karena kalau di awasi setiap harinya tentunya kita akan sulit. Saya juga mengajak kepada bapak sekalian, untuk ikut mengawasi mitra-mitra kami, kalau ada temuan penyimpangan bisa langsung laporkan ke saya, kalau memang terbukti saya akan langsung tindak," ujarnya.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler