Manis dan Legit, Durian Lato-lato Diserbu Pengunjung Festival Durian Lokal di Batuhiu Pangandaran

2 Maret 2024, 18:20 WIB
Pengunjung di Pangandaran serbu durian lato-lato di Festival Durian Lokal yang digelar di Pantai Batuhiu. /kabar-priangan.com/Kiki Masduki/

KABAR PRIANGAN - Durian lato-lato di Pangandaran banyak diminati konsumen. Suasana terlihat dalam momen Festival Durian Lokal yang digelar di Pantai Batuhiu, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. 

Tampak durian lato-lato yang dijajakan pedagang diserbu pembeli yang juga pengunjung wisata. 

Festival Durian Lokal tersebut berlangsung selama dua hari hingga Minggu 3 Maret 2024 siang. Ada 11 stand yang berjualan durian lokal khas daerah Pangandaran.

Baca Juga: Putra Bupati Jeje Wiradinata Santer akan Diusung di Pilkada Pangandaran, Arif: Saya Fokus Gerakan Kesehatan

Dalam festival durian yang paling dicari warga dan pengunjung yaitu durian lato-lato, meski ukurannya mini, isi dagingnya cukup besar dan rasanya pun lumayan manis.

Selain itu, durian lato-lato tersebut dijual dengan harga yang cukup terjangkau. Untuk 1 buah durian hanya Rp10 ribu.

Setiap pengunjung yang membeli durian lato-lato wajib makan di tempat. Apabila rasanya tidak manis, garansi uang kembali.

Baca Juga: Edukasi Warga, Anak Bungsu Bupati Jeje Wiradinata akan Bentuk Relawan Kesehatan di Pangandaran

Murah Meriah

Salah satu pedagang Durian lato-lato Pangandaran, Dadi Suhandi mengatakan, durian mini ini cukup banyak diburu orang karena harganya yang terjangkau. 

"Karena memang murah meriah, jadi banyak yang minat. Kalau soal rasa gak kalah dengan durian lainnya," kata Dadi, Sabtu 2 Maret 2024.

Dadi menambahkan, nama durian lato-lato ini memang baru-baru ini dijuluki namanya karena ukurannya kecil tapi isi dagingnya tebal. 

Baca Juga: PJU Mati, Jalur Wisata Pantai di Pangandaran Gelap Gulita

"Meski mini, daging di dalamnya manis dan tebal," ucapnya.

Menurut dia, sejak Sabtu 2 Maret 2024 pagi pukul 09.00 WIB pagi sudah habis 200 butir durian, itupun masih ada stoknya. 

"Durian ini (lato-lato) berasal dari hutan Desa Bangunkarya, Kecamatan Langkaplancar," katanya.

Baca Juga: Pemkab Imbau Pedagang dan Pelaku Hiburan di Pangandaran Tutup Saat Ramadan

Adapun, kata Dadi, durian umum yang ukurannya cukup besar diantaranya durian muscika ciwetan, paula hingga piit. 

"Harganya cukup beragam, mulai dari Rp10 ribu hingga Rp100 ribu per butir," ucapnya.

Dadi berkata, untuk panen durian memang tidak terjadi setiap bulan tetapi tergantung cuaca. Kalau panen setahun 3 kali, hampir semua panen tergantung cuaca.

Baca Juga: Kapal Viking dan Mobil Odong-odong yang Ditenggelamkan Perkaya Wisata di Pantai Barat Pangandaran

Membantu Petani 

Sementara itu, Panitia Pelaksana Festival Durian Lokal Pangandaran, Arif Budiman mengatakan, jika festival ini ikut membantu para petani durian lebih dikenal. 

"Apalagi saat ini kami khusus kan untuk durian lokal, tidak ada dari luar daerah," kata Arif.

Menurut dia, durian lokal ini masih banyak belum memiliki nama sesuai jenisnya.

Baca Juga: Begini Sosok Cabup dan Cawabup yang Diinginkan oleh Warga Pangandaran

Karena kebanyakan durian disini berasal dari hutan asli dan asri. Arif berharap festival ini menjadi pembuka wisata kuliner yang menjadi agenda tahunan secara rutin. 

"Apalagi ini lokasinya di Pantai Batuhiu, jadi bisa menjadi daya tarik wisata baru," ujarnya.***

 

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler