Dadang Okta Dikabarkan Dicoret PDIP Pangandaran dari Balon Bupati, Dinilai Jadi Peluang Emas Ujang Endin

22 Mei 2024, 16:54 WIB
Salah seorang pengamat politik lokal yang juga pegiat di Saung Aspirasi Sarerea (Sarasa) Pangandaran Tedi Yusnanda. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - H. Dadang Solihat atau Dadang Okta dikabarkan dicoret sebagai bakal calon (balon) Bupati Pangandaran dari PDI Perjuangan Pangandaran. Hal tersebut, merupakan keputusan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pangandaran, H. Jeje Wiradinata. Pencoretan tersebut menciptakan keriuhan di kalangan politisi dan masyarakat Pangandaran.

Salah seorang pengamat politik lokal yang juga pegiat di Saung Aspirasi Sarerea (Sarasa) Pangandaran Tedi Yusnanda mengatakan, pencoretan H. Dadang Okta merupakan indikasi adanya krisis strategi dalam kubu H. Jeje Wiradinata.

Baca Juga: Rumah Perjuangan 145 Pangandaran Gelar Refleksi Mei Melawan Lupa

"Langkah ini menunjukkan bahwa Ketua DPC PDI Perjuangan Pangandaran Jeje Wiradinata merasa terancam dengan meningkatnya popularitas Ujang Endin. Ini bisa diartikan sebagai tanda kepanikan dan upaya untuk merombak strategi di menit-menit terakhir," kata Tedi saat diwawancara sejumlah wartawan, Rabu 22 Mei 2024.

Tedi menambahkan, dengan dicoretnya H Dadang Okta bisa dikatakan sebagai peluang emas bagi H. Ujang Endin. "Untuk bergerak secara mandiri dan mengokohkan posisinya di panggung politik Pangandaran," tuturnya.

Baca Juga: Keterwakilan Perempuan Pada Seleksi dan Rekrutmen Panwaslu Kecamatan di Pangandaran Minim

Lima Langkah Strategis

Ada 5 langkah strategis yang perlu dilakukan H. Ujang Endin menurut Tedi Yusnanda. Pertama konsolidasi basis massa. "Ujang Endin harus segera mengonsolidasikan dukungan dari basis pemilihnya, memastikan bahwa para pendukungnya tetap solid dan antusias. Melakukan kampanye langsung ke masyarakat untuk menggalang dukungan lebih luas bisa menjadi langkah awal yang penting," katanya.

Kemudian, membangun koalisi alternatif, dengan mencoret Dadang Solihat, PDIP menunjukkan kelemahan internal yang bisa dimanfaatkan oleh Ujang Endin. 

Baca Juga: Keterwakilan Perempuan Pada Seleksi dan Rekrutmen Panwaslu Kecamatan di Pangandaran Minim

Ujang perlu segera membangun koalisi dengan partai-partai lain seperti Gerindra, yang sudah menunjukkan sinyal dukungan, serta partai lain seperti Golkar, PKB, PAN, PKS, dan PPP yang dapat membantu memenuhi threshold pencalonan.

"Selanjutnya, perkuat narasi perlawanan. Ujang Endin harus memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat narasi dirinya sebagai simbol perlawanan terhadap kepemimpinan Jeje Wiradinata yang dinilai kurang memuaskan oleh sebagian masyarakat. Menggunakan isu-isu yang dekat dengan masyarakat untuk menggalang dukungan emosional bisa sangat efektif," ungkapnya.

Kemudian, optimalisasi media dan kampanye digital, denggunakan media massa dan media sosial untuk menyebarkan visi dan misinya kepada masyarakat luas.

Baca Juga: Seorang Penyandang Disabilitas di Pangandaran Diduga Jadi Korban Asusila Mantan Pejabat

Narasi tentang independensi dan komitmen terhadap perubahan harus diutamakan untuk menarik simpati publik. "Terakhir, deklarasi penolakan rujuk dengan tegas untuk menunjukkan ketegasan dan kemandirian, Ujang Endin sebaiknya secara terbuka menyatakan penolakannya terhadap ajakan rujuk dari PDIP. Hal ini akan mempertegas posisinya sebagai kandidat yang berani dan siap bersaing tanpa harus bergantung pada partai yang sedang mengalami gejolak internal," ujarnya.

Tedi menjelaskan, dengan menolak ajakan rujuk dari PDI Perjuangan dan bergerak mandiri, H. Ujang Endin bisa memperkuat citra dirinya sebagai pemimpin yang berani dan independen.

Baca Juga: Tabrakan Mobil Kijang Inova vs Sepeda Motor di Pangandaran, Pengendara Kritis

"Ini adalah saat yang tepat bagi Ujang Endin untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah pilihan alternatif yang lebih baik untuk Pangandaran. Menolak rujuk dengan PDIP akan memperlihatkan keteguhan hati dan komitmen untuk perubahan yang diinginkan masyarakat," imbuh Tedi.

Pencoretan H. Dadang Solihat dari pencalonan oleh H. Jeje Wiradinata membuka peluang besar bagi H. Ujang Endin untuk memaksimalkan keuntungan dari situasi ini.

"Dengan langkah-langkah strategis yang tepat dan keteguhan hati dalam menolak rujuk, Ujang Endin memiliki kesempatan untuk mengukuhkan posisinya dan memenangkan hati pemilih di Pilkada Pangandaran 2024. Pilkada ini pun diprediksi akan menjadi salah satu yang paling menarik dan penuh intrik dalam sejarah politik lokal Pangandaran," ujarnya.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler