Banyak Monumen Sejarah di Kota Tasikmalaya Kurang Perhatian Pemerintah

6 Juni 2024, 18:00 WIB
Ijang Jamaludin (kiri) dan Tatang Pahat (Kanan). /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Monumen lahirnya Divisi Siliwangi yang berada di Jalan Otto Iskandar Dinata adalah bukti, bahwa Kota Tasikmalaya merupakan daerah yang bersejarah dan memiliki peranan penting dalam Kemerdekaan Indonesia.

Pemerintah seharusnya lebih perhatian terhadap benda-benda budaya seperti monumen kelahiran Divisi Siliwangi. Berdirinya monumen tersebut adalah sebagai peringatan atas peristiwa bersejarah pada masa lalu.

Hal tersebut disampaikan Tokoh Pemuda Kota Tasikmalaya, Ijang Jamaluddin. Dia berharap generasi selanjutnya supaya mengetahui bahwa ada sejarah besar tentang lahirnya Tentara Siliwangi di Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Petani Gagal Panen, Harga Beras di Pasaran Kota Tasikmalaya Diprediksi Kembali Naik

"Tentunya kami berharap pemerintah melalui Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya lebih memperhatikan, memelihara dan merawat kelestarian benda bersejarah tersebut," ungkap Ijang Jamaludin, Kamis 6 Juni 2024.

Sekaligus, lanjut dia, memperkenalkan kepada masyarakat luas. Dia juga mengharapkan Dinas Pendidikan untuk memberikan pengetahuan sejarah kepada anak-anak pelajar, supaya timbul rasa kebanggaan terhadap Kota Tasikmalaya yang bersejarah.

"Ke depannya mudah-mudahan Dinas Pendidikan mau menginternalisasikannya dalam salah satu mata pelajaran sejarah anak anak SD, SMP misalnya dengan study lapangan anak anak pelajar SD, SMP belajar sejarah tentang tentara Siliwangi di sekitaran monumen lahirnya Siliwangi," tuturnya.

Baca Juga: Iwan Fals Bakal Konser Gratis di Tasikmalaya, Benarkah? Yuk Simak Informasi Lebih Lengkapnya di Sini

Harus jadi Perhatian Pemerintah

Sementara, Praktisi Seni dan Pemerhati Budaya, Tatang Pahat mengatakan bahwa monumen merupakan sebuah cagar budaya yang sudah seharusnya Pemerintah Kota Tasikmalaya memiliki keberpihakan.

"Saya melihat tidak ada keberpihakan (Pemkot Tasikmalaya) banyak monumen-monumen yang terlantar padahal memiliki sejarah yang mumpuni, misalkan monumen Koperasi terbengkalai, Monumen Veteran di depan salah satu pembelajaran tak terawat," kata Tatang Pahat menjelaskan.

Mungkin juga, Tatang melanjutkan, banyak dari masyarakat yang tidak mengetahui dimana letaknya tugu 0 Kilometer Kota Tasikmalaya. Sama halnya dengan monumen lahirnya Divisi Siliwangi yang berada di depan Alun-alun Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Muslim: PDI Perjuangan Tetap Bersama Gerindra di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024

"Keberpihakan perihal benda-benda bersejarah termasuk monumen karena didalamnya termaktub sejarah terkait perilaku masyarakat juga termasuk gejolak politik, ekonomi dimana peringatan itu dibuat," tegasnya.

Dengan demikian, kata dia, implementasi Peraturan Daerah (Perda) Cagar Budaya yang dikeluarkan Pemerintah, sudah semestinya Pemkot Tasikmalaya harus terlihat keberpihakan terhadap situs, monumen yang memiliki sejarah.

"Seharusnya keberpihakan Pemkot Tasikmalaya khususnya, Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) lebih terlihat nampak, tapi kan belum nampak juga," ucapnya.

Baca Juga: Ini 4 Tempat Wisata Kuliner Hits di Tasikmalaya: Dari Kupat Tahu Mangunreja hingga Sambal Bakar Bu Lis

Tatang juga mendorong Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya untuk memasukan kurikulum muatan lokal tentang sejarah-sejarah yang telah terjadi di Kota Tasikmalaya dengan bukti adanya situs dan monumen bersejarah.

"Ini kan bisa jadi muatan lokal, dan memberikan wawasan terhadap para pelajar mengenai sejarah yang telah terjadi di Kota Tasikmalaya, sehingga mereka memiliki kebanggaan juga menanamkan jiwa-jiwa patriotisme," pungkasnya.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler