Network
KABAR PRIANGAN - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini mengajak kepada masyarakat untuk lebih aktif menyampaikan kritik.
Hal tersebut dilontarkan Presiden Jokowi dalam kesempatan Peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman RI Tahun 2020 pada Senin, 8 Februari 2021.
"Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik, masukan, ataupun potensi maladministrasi dan para penyelenggara pelayanan publik juga harus terus meningkatkan upaya perbaikan-perbaikan,” kata Jokowi seperti dilansir kabar-priangan.com dari pikiranrakyat-tasikmalaya.com.
Baca Juga: Istri Bupati Garut Sembuh Dari Covid-19
Sontak saja ucapan Jokowi itu mendapat tanggapan dari berbagai kalangan.
Pengamat politik Rocky Gerung, menanggapi ucapan Jokowi itu sebagai permain dua muka.
Menurut dia, saat Jokowi menyampaikan hal tersebut masih banyak orang-orang kritis pengritik pemerintah ditangkap dan dipenjara.
Baca Juga: Logo SD Negeri Online, Beredar di Media Sosial
'"Sementara penangkapan-penangkapan politisi, penangkapan ulama, segala macam itu, hanya mengucapkan kritik. Juga bertambah justru," ucap Rocky Gerung sebagaimana dikutip kabar-priangan.com dari kanal You Tube Rocky Gerung Official yang diunggah 9 Februari 2021.
Masih dari sumber yang sama,, Rocky Gerung menyebutnya kondisi saat ini sebagai titik terendah dalam sejarah kebebasan berpendapat di Indonesia.
"Inilah titik paling terendah dalam sejarah kebebasan berpendapat di Indonesia," ucap Rocky Gerung.
Baca Juga: Antisipasi Kelangkaan, Pertamina Optimalkan Pasokan Elpiji 3 Kg di Kota Tasikmalaya
Dia pun memberikan saran kepada Jokowi, Jika dia konsisten, bicaralah di depan publik, dibelakangnya ada pimpinan-pimpinan lembaga tinggi negara.
Kemudian, lanjut dia, umumkan jika tahanan politik tidak boleh diadili dan harus segera dibebaskan.
Setelah itu,, baru bicara: kami minta dikritik.
"Jika background itu ada maka orang percaya," ucap Rocky Gerung.***
