Asep juga mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa tempat isolasi untuk para santri dan pengajar yang terkonfirmasi positif tersebut.
Tempat itu di antaranya adalah Hotel Crown di Kecamatan Cipedes Kota Tasik dan Rumah Sakit Dewi Sartika Kecamatan Kawalu serta di lingkungan pesantren sendiri.
Ia menjelaskan, di Hotel Crown terdapat sekira 90 tempat tidur yang dapat digunakan untuk isolasi santri putri. Sementara di Rumah Sakit Dewi Sartika terdapat 50 tempat tidur untuk santri putra.
Asep menambahkan, untuk santri bergejala atau pengajar yang sudah berusia di atas 50 tahun akan ditempatkan di RSUD dr Soekardjo.
Setidaknya, terdapat 15 tempat tidur di RSUD dr. Soekardjo yang dapat digunakan untuk menampung pasien positif dari klaster pesantren tersebut.
Baca Juga: Hari Ketiga Pencarian Korban Terseret Arus di Pantai Cikaso Belum Membuahkan Hasil
"Hari ini kita evakuasi santri untuk diisolasi di Hotel Crown dan Rumah Sakit Dewi Sartika," kata dia.
Ihwal penggunaan Rumah Sakit Dewi Sartika, Asep menjelaskan, statusnya saat ini masih sebagai tempat isolasi terpusat milik pemerintah. Bukan rumah sakit darurat Covid-19. Karenanya, Rumah Sakit Dewi Sartika belum dapat digunakan untuk isolasi pasien dengan gejala.
Ia juga mengatakan, pihaknya telah menempuh berbagai cara untuk menjadikan Rumah Sakit Dewi Sartika sebagai rumah sakit darurat. Namun, hingga saat ini masih ada syarat yang belum terpenuhi.