"Rumah sakit darurat itu tahapannya masih panjang, jadi kita gunakan yang ada dulu," kata dia.
Baca Juga: Miris, Meski Kondisi Hamil Tua WTS di Tasikmalaya Masih Jajakan Diri
Sementara para santri positif yang tak dievakuasi ke tempat isolasi terpusat milik pemerintah akan tetap tinggal di lingkungan pesantren.
Para santri itu tentu akan dipisahkan dengan yang negatif. Satu kamar isolasi nantinya hanya diisi maksimal 4-5 santri yang positif.
Sisanya yang negatif lanjut Asep, akan dipulangkan besok secara bertahap sehingga potensi berkerumun di pesantren rendah. kata dia.
"Untuk yang santri yang dipulangkan juga kita minta sesampainya dirumah melakukan isolasi mandiri agar tidak dulu kontak erat baik dengan keluarga maupun dengan masyarakat umum," katanya.
Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf mengatakan, kegiatan di pesantren tersebut akan dihentikan. Tak boleh ada aktivitas keluar masuk secara bebas ke lingkungan pesantren tersebut.
"Jadi kita lockdown pesantren itu tak keluar masuk. Kita akan berikan kebutuhan selama karantina mikro di pesantren tersebut," kata dia.***