Kini Kampung Naga sudah mulai menerima pengunjung. Tapi sangat terbatas serta dengan penjagaan ekstra ketat. Protokol kesehatan menjadi syarat yang tidak boleh diabaikan.
Pihak Naga pun, lanjut Ucu, baru membuka dari kalangan pelajar yang boleh berkunjung ke Kampung Naga secara rombongan.
Misalnya siswa SMP, SMA, atau mahasiswa yang sedang melakukan penelitian. Namun masih tetap dibatasi maksimal hanya 50 orang.
“Itu pun saat masuk harus dipecah. Satu orang pemandu hanya untuk 20 pengunjung. Jadi kalau 50 orang, berarti harus oleh tiga orang pemandu dan menyebar tanpa berkerumun," ujarnya.
Ucu mengatakan, kalaupun ada pengunjung yang perlu menginap dengan alasan penelitian, mesti di luar kampung. Waktunya juga tidak boleh lebih dari satu malam saja. Semua itu dilakukan guna menjaga masyarakat Kampung Naga dari penyebaran Covid-19.***