Network
KABAR PRIANGAN - Selain virus covid -19, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan penyakit yang harus menjadi kewaspadaan masyarakat khususnya dimusim penghujan seperti sekarang.
Dalam kurun waktu kurang dari 3 bulan, dua orang meninggal dunia akibat DBD di Kota Tasikmalaya.
Namun demikian, dibanding angka kasus tahun sebelumnya, dalam kurun waktu yang sama, kasus DBD yang disebabkan serangan nyamuk Aedes Aegypti di Kota Tasikmalaya tahun 2021 mengalami penurunan kasus yang cukup signifikan atau hanya satu pertiganya dari kasus tahun lalu yang angkanya mencapai 300 kasus.
Baca Juga: Jalan Lingkar Timur Jatigede Sumedang Kembali Ambles di Lima Titik
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat, hingga saat ini akumulasi total kasus DBD di Kota Tasikmalaya sejak awal Januari 2021 hingga 17 Maret 2021 telah mencapai 62 kasus dengan 2 kasus diantaranya berujung kematian.
Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan dan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan, selain konsentrasi terhadap penanganan kasus covid, pihaknya juga terus memantau perkembangan kasus DBD.
Dinas Kesehatan juga lanjut Asep, telah melakukan intervensi dengan maksimal untuk pengendalian kasus DBD diseluruh wilayah Kota Tasikmalaya terhadap semua umur mulai dari balita, orang dewasa dan orang tua.
Baca Juga: Tim All England Indonesia Didiskualifikasi, Kang Emil Ikut Prihatim
Adapun untuk daerah endemis (rawan) DBD di Kota Tasik, berada disepuuh kecamatan yang ada di Kota Tasikmalaya.
"Untuk potensi endemis bisa terjadi merata diseluru kecamatan. Hanya saja untuk kasusnya lebih rentan di wilayah padat penduduk seperti Kecamatan, Cihideung, Cipedes dan Kecamatan Tawang," katanya.
