Network
KABAR PRIANGAN - Selama pandemi covid 19 tahun 2020, angka kasus penyalah gunaan narkotika dan obat terlarang (narkoba) di Kota Tasikmalaya justru meningkat dibanding tahun sebelumnya.
BNN mencatat, angka penanganan kasus narkoba berdasarkan Laporan Kasus Narkoba (LKN) pada tahun 2019, BNN Kota Tasikmalaya berhasil mengungkap tiga kasus jaringan narkoba.
Sementara untuk tahun 2020, berdasarkan LKN BNN berhasil mengungkap enam kasus jaringan narkoba di Kota Tasikmalaya atau dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Pemkot Banjar Perpanjang PSBB Proporsional
"Itu yang berhasil ditangani BNN, mungkin lebih banyak juga yang ditangani pihak kepolisian," ujar Kepala BNN Tasikmalaya Tuteng Budiman usai menjadi narasumber kegiatan Workshop Penguatan Kapasitas Kepada Insan Media Untuk Mendukung Kota Tanggap Ancaman Narkoba yang digelar di Hotel Metro, Selasa 23 Maret 2021.
Dikatakan Tuteng, pada masa pandemi mobilisasi masyarakat dibatasi waktunya, dengan berbagai kebijakan pemerintah untuk menekan penyebaran covid 19 seperti PSBB, PSBB Mikro termasuk WFH untuk pegawai. Namun dengan banyaknya waktu senggang dirumah tersebut, justru penyalahgunaan narkoba kasusnya bertambah.
"Ya banyak faktor yang menjadi penyebabnya, namun kemungkinan besar akibat merasa jenuh, banyak masyarakat yang biasanya beraktifitas cukup padat, karena berhenti akibat pandemi mereka mencoba dan akhirnya lari ke narkoba," ujar Tateng.
Baca Juga: Pemda Diminta Tegas Menutup Pertambangan Pasir di Kaki Gunung Galunggung
Termasuk kata Tuteng, peningkatan angka kasus narkoba di Kota Tasik juga bisa dilihat dari angka rehab narkoba.
