Bupati Garut Buka Acara 'Diseminasi Pengarusutamaan Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan'

- 8 April 2021, 10:20 WIB
Bupati Garut Rudy Gunawan menghadiri acara Diseminasi Terkait Pengarusutamaan Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan, di Gedung Art Center Garut, Rabu 7 April 2021
Bupati Garut Rudy Gunawan menghadiri acara Diseminasi Terkait Pengarusutamaan Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan, di Gedung Art Center Garut, Rabu 7 April 2021 /kabar-priangan.com/ Dindin Herniana/

KABAR PRIANGAN - Kementerian Agama (Kemenag) bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Garut, menggelar Diseminasi Pengarusutamaan Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan, di Gedung Art Center Garut, Jalan Proklamasi, Rabu 7 April 2021.

Kegiatan yang diikuti sebanyak 150 Penyuluh Agama Honorer (PAH) Kemenag itu dibuka Bupati Garut Rudy Gunawan.

Ia menyebutkan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi sekaligus pembinaan untuk menangkal paham radikalisme serta memberi pemahaman terkait moderasi keagamaan bagi para penyuluh agama.

Baca Juga: Wabup Garut Meminta Panitia Lelang Jabatan Tinggi Pratama Bekerja Profesional Sesuai Prosedur

"Jadi tujuannya memberikan informasi, menyerap informasi dan juga melaksanakan informasi-informasi tersebut sebagai suatu pembinaan tentang pengarusutamaan moderasi yang berhubungan dengan keagamaan,” ujar Rudy Gunawan.

“Bernegara itu 4 pilar kebangsaan, Pancasila, Undang-Undang 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sedangkan habluminallah itu tidak ada yang lain-lain, hanya Allah dan sunah-sunah Rasulullah serta ijtima-ijtima ulama juga” kata Bupati.

Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Garut, Cece Hidayat menekankan, kewajiban penyuluh agama adalah memberikan penyuluhan bagi masyarakat dan mengimbau agar senantiasa menangkal pengaruh radikalisme dan intoleransi.

Baca Juga: Oknum Debt Collector Diamuk Massa, Tiga Motor Mereka Dilempar ke Sungai

“Penyuluh agama itu punya kewajiban untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat, bukan justru menjadi biang keladi radikalisme dan intoleransi. Radikalisme akan menggerogoti nutrisi kebangsaan. Nutrisi kebangsaan kita akan hilang karena kita punya pemahaman yang radikal, yang menjelek-jelekkan kelompok yang lain, mengkafir-kafirkan kelompok yang lain,” kata Cece Hidayat.

Halaman:

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x