DOB Tasik Selatan Terkesan Melendoy, Warga Pertanyakan Keseriusan Pemkab Tasikmalaya

- 19 April 2021, 21:51 WIB
Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayubi
Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayubi /kabar-priangan.com/Aris MF/

KABAR PRIANGAN - Berbeda dengan 5 kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat yang kini sudah masuk pengusulan Gubernur Jawa Barat untuk pembentukan DOB (Daerah Otonom Baru), maka untuk pemekaran DOB Tasikmalaya Selatan (Tasela) terkesan melendoy.

Alias seperti jalan ditempat, setelah diwacanakan kurang lebih 10 tahun lalu, hingga kini progresnya belum juga beranjak.

Kondisi inipun menjadi pertanyaan banyak pihak, termasuk masyarakat di daerah selatan yang sudah "ngebet" ingin segela mencicipi otonom baru. Sebab 5 daerah lain seperti Garut Selatan, Bogor Barat, Sukabumi Utara, Bogor Timur hingga Indramayu Barat seolah menyalip pengusulan DOB Tasela. Hingga peran presidium, Pemerintah daerah dan DPRD pun kini dipertanyakan publik.

"DOB Tasela ini sangat lambat. Sejak kepemimpinan Bupati Uu Ruzhanul Ulum dan Wakilnya Ade Sugianto priode pertama, atau 10 tahun lalu, hingga kini masih saja seperti itu. Belum mampu menunjukan kemajuan berarti," jelas Tokoh pemuda Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya, Abdul Latif.

Baca Juga: Lewat Operasi Keselamatan, Polres Tasikmalaya Mendekatkan Diri dengan Masyarakat

Dikatakan Latif, lambatnya pengusulan DOB Tasela ini tiada lain tidak adanya nilai dongkrak yang dilakukan oleh para anggota DPRD di Jawa Barat dan Pusat untuk turut mendorong terciptanya DOB Tasela.

Berbeda dengan daerah lain yang anggota DPRD dari dapil tersebut terus menyuport. Hal ini mungkin DOB Tasela tidak digarap serius karena dinilai masih kurang penting bagi para wakil rakyat dari daerah Tasikmalaya.

Ia menjelaskan, adanya DOB bukan untuk menciptkan raja-raja kecil atau memecah pemerintahan semata. Namun jauh lebih dari itu yakni guna menyejahterakan masyarakatnya. Seperti guna menjangkau pelayanan publik hingga kesehatan yang lebih dekat ketimbang ke kota pemerintahan induk.

"Bukan untuk membagi kekuasan, melainkan menyejahterakan masyarakat di wilayah DOB. Karena secara potensi alam, mungkin bisa digali lebih maksimal. Kita lihat saja seperti Pangandaran yang cukup sukses setelah DOB dari Ciamis," terang Latif.

Baca Juga: Apes! Maling Kepergok Marbot Masjid Curi Kotak Amal, Akhirnya Babak Belur Dihajar Massa

Halaman:

Editor: Teguh Arifianto


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x