"Tiap hari selalu ada yang harus di tranpusi khususnya penderita thalesemia," ujarnya.
Untuk itu kata Nana, kegiatan sosial donor darah ini harus selalu berkelanjutan.
Baca Juga: Tiga Atlet Gulat Kabupaten Tasikmalaya Raih Tiket Porprov Jabar 2022
"Kita harus selalu melakukan pendekatan-pendekatan kemasyarakat bisa mulalui pemerintah kecamatan, terus ke kelurahan, masuk RW dan RT siaga. Nanti setelah kegiatan donor, hasilnya langsung kita berikan kepada masyarakat yang membutuhkannya," kata Nana.
Ia menambahkan sebagai contoh orang yang hamil lantas tidak bisa melahirkan dengan normal itu pasti harus diberi darah.
Lewat matador ini juga kata Nana, Kota Tasikmalaya yang sesuai namanya sebagai kota lumbung jangan sampai terjadi kesulitan ketersediaan darah.
"Karena di Kota Tasik ini ada Polres, Ada Kodim, ada Lanud, ada Kejaksaan, belum Pemkot dan perusahaan swasta lainnya yang selalu siap menyelenggarakan donor darah. Tinggal kita gerakkan dan aktifkan lagi," ujarnya.
Disinggung jenis darah yang paling banyak dibutuhkan kata Nana, variatif, kadang AB yang selalu kurang, tapi kadang jenis golongan darah yang lain.
Sementara itu ketua Matador, Murjani SE mengatakan, melalui momentum hari donor darah sedunia tanggal 14 Juni 2021, Matador sebagai organisasi penggerak masyarakat agar sadar untuk berdonor dan menggalakan kegiatan donor darah untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat Kota Tasikmalaya yang hingga saat ini dirasa masih kurang.