Akan tetapi, pihak RSUD dr Slamet Garut tak mau menerimanya dengan alasan seluruh ruangan sudah penuh.
Pihak keluarga kemudian mencoba membawa Jijah ke rumah sakit lainnya akan tetapi semua rumah sakit memberikan jawaban yang sama termasuk yang adi di daerah Cicalengka.
Dikatakan Nur, ada salaha satu rumah sakit di Garut yang bisa menerima ibunya untuk dirawat akan tetapi disaturuangankan dengan pasien Covid-19.
Tawaran itu tentu saja langsung ditolak pihak keluarga karena khawatir kondisi kesehatan Jijah malah akan semakin parah jika disatukan dengan pasien Covid-19.
Baca Juga: Truk Kelebihan Muatan Masuk Jurang 21 Meter, Sopir Lompat Menyelamatkan Diri
"Akhirnya, dari Cicalengka, ibu saya kami bawa lagi ke rumah karena kasihan jika harus dibawa keliling untuk mencari rumah sakit yang bisa merawatnya. Mending-mending kalau akhirnya bisa mendapatkannya, ini juga sudah dua hari bahkan sampai harus ke Cicalengka, tetap tak ada ruang perawatan yang kosong," katanya.
Namun pada akhirnya, tutur Nur, pada Rabu siang, pihak Puskesmas Selaawi menghubungi jika Jijah bisa dirawat di Puskesmas tersebut.
Padahal sebelumnya pihak puskesmas dengan tegas menolak untuk merawat Jijah dengan alasan tak ada ruangan yang kosong.***