Bikin Kemacetan dan Rawan Terperosok, Polisi Disiagakan di Lokasi Pelebaran Jalan

- 5 Agustus 2021, 17:50 WIB
Anggota Satlantas Polres Tasikmalaya melakukan pengamanan dan pengaturan arus kendaraan yang mengular akibat proyek pelebaran jalan Cintaraja - Borolong Singaparna, Kamis, 5 Agustus 2021.
Anggota Satlantas Polres Tasikmalaya melakukan pengamanan dan pengaturan arus kendaraan yang mengular akibat proyek pelebaran jalan Cintaraja - Borolong Singaparna, Kamis, 5 Agustus 2021. /kabar-priangan.com/Aris MF/

KABAR PRIANGAN - Sudah bukan sekali dua kali, kegiatan pelebaran jalan di Jalan Cintaraja - Borolong Singaparna kerap memakan korban kendaraan yang terperosok parit galian.

Akibat minim tanda pembatas galian serta jalan yang dipenuhi genangan air, maka banyak pengendara roda empat yang tidak tahu jika bahu jalan tersebut sedang dikeruk sehingga banyak yang terperosok.

Selain menyebabkan kendaraan terperosok, proses pelebaran jalan ini juga sempat mengakibatkan kemacetan panjang kendaraan hingga lebih dari 1 KM.

Baca Juga: Kapolri dan Panglima TNI Tinjau Vaksinasi di PT Kahatex

Antrian kendaraan seperti terjadi pada Kamis 5 Aguatus 2021, dimana ketika ada kendaraan molen pengecor, maka hanya satu lajur saja yang bisa dilintasi. Sehingga diberlakukan sistem buka tutup lajur.

Guna mengurai kemacetan dan menjaga dari terjadinya kecelakaan kendaraan, maka anggota
Satlantas Polres Tasikmalaya pun harus turun tangan melakukan pengaturan di lokasi pelebaran jalan provinsi tersebut.

Kasat Lantas Polres Tasikmalaya AKP Ryan Faisal, mengatakan, pascaadanya laporan kemacetan yang diakibatkan oleh pengerjaan pelebaran jalan tersebut, pihaknya langsung menerjunkan anggota ke lokasi.

Baca Juga: Tanah Tebing di Cisayong Tasikmalaya Ambruk Ancam Pemukiman Warga

Selain melakukan pengaturan arus kendaraan, kepolisian juga meminta pelaksana pekerjaan jalan untuk menempatkan rambu-rambu atau penanda adanya pekerjaan perbaikan jalan. Sehingga pengguna jalan tidak salah jalan atau terperosok ke lubang galian jalan yang tengah dikerjakan.

"Tadi kita survei juga ke lokasi, memang terjadi kepadatan kendaraan dari adanya proyek pelebaran jalan tersebut. Kita berlakukan buka tutup kendaraan di lokasi pelebaran jalan agar arus kendaraan bisa lancar," jelas Ryan.

Ia mengatakan, jika anggota sudah diperintahkan untuk melakukan pengaturan jalur dan arus kendaraan di lokasi. Sehingga bila terlihat terjadi kepadatan arus, maka dengan sigap bisa segera diurai.

Baca Juga: Sumedang Belum Dapat Kiriman Vaksin Booster untuk Nakes

Selain tengah ada aktivitas pekerjaan jalan, mengularnya kendaraan juga diakibatkan oleh mengecilnya ruas jalan yang sedang dilakukan pelebaran. Dikatakan Ryan, pihaknya pun siap membantu melaksanakan pengaturan, guna memperlancar arus kendaraan.

Sementara itu menurut warga,  akibat galian yang dibatasi tanpa standar keselamatan, Selasa lalu saja, sudah empat kendaraan roda empat yang terperosok kedalam galian. 

Salah satu yang menjadi korban adalah angkutan umum Gelebeg jurusan Tasik-Singaparna. Peristiwa tersebut terjadi lantaran minimnya tanda memberi pembatas galian untuk pelebaran jalan. Tanda yang ada hanya bilah bambu kecil degan terikat seutas tali plastik.

Baca Juga: Pemohon Kartu Kuning di Sumedang Menurun Drastis

Warga berharap, pelaksana pekerjaan atau pun pemerintah, secepatnya memasang tanda pengaman di setiap bekas galian.

"Seharusnya usai menggali diberi penanda sebagai pengingat, sekaligus pengaman untuk para pengguna jalan, kalau seperti ini kan sangat membahayakan," ujar Dian (29) warga sekitar lokasi.***

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah