Network
KABAR PRIANGAN - Selain virus Covid -19 yang masih tetap mengamcam, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan penyakit yang harus menjadi kewaspadaan masyarakat khususnya dimasa penggantian musim seperti sekarang ini.
Sejak awal Januari 2021 hingga akhir Juli 2021, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat, telah terjadi terjadi 375 kasus DBD dengan 9 kasus meninggal dunia. Sedangkan di tahun lalu dari Januari-Juli 2020 terjadi 1409 kasus dengan 17 kasus meninggal dunia.
"Untuk DBD memang kasusnya sekarang mulai ada kenaikan. Ini perlu kewaspadaan semua mengingat sekarang sudah masuk pada pergantian musim dari musim panas ke musim hujan atau biasa disebut musim pancaroba. Saat ini angka kasus DBD sudah di angka 375 kasus dengan kasus kematian juga sebanyak 9 kasus," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, Rabu, 4 Agustus 2021.
Baca Juga: 168 Ibu Hamil di Kabupaten Tasikmalaya Terpapar Covid-19, Dadan : Ibu Hamil Jangan Takut Divaksin
Namun demikian kata Uus, dibanding angka kasus tahun sebelumnya, dalam kurun waktu yang sama, kasus DBD yang disebabkan serangan nyamuk Aedes Aegypti di Kota Tasikmalaya tahun 2021 ini mengalami penurunan atau kurang dari 50 persen dari kasus tahun lalu yang angkanya mencapai 1000 lebih kasus.
Selain konsentrasi terhadap penanganan kasus covid, pihaknya juga terus memantau perkembangan kasus DBD.
"Kita saat ini tengah terus berupaya mensosialisasikan terhadap masyarakat pentingnya PSN. Mudah-mudahan angka kematian karena DBD ini bisa kita tahan," ujarnya.
Baca Juga: Lansia Ditemukan Tewas di Bebatuan Pantai Pasanggrahan Kabupaten Tasikmalaya
Dinas Kesehatan juga lanjut Uus, telah melakukan intervensi dengan maksimal untuk pengendalian kasus DBD di seluruh wilayah Kota Tasikmalaya terhadap semua umur mulai dari balita, orang dewasa dan orang tua.
Adapun untuk daerah endemis (rawan) DBD di Kota Tasikmalaya, berada semua kecamatan yang ada di Kota Tasikmalaya.
