Lebih lanjut Ade Tita mengklaim, bahwa lokasi galian pasir yang akan pihaknya kelola tersebut tidak menimbulkan limbah apapun. Sedangkan persoalan air di sungai Cikunir yang keruh, Ade menuturkan, sungai tersebut dari dulu sudah keruh.
“Dan kini warga sudah menjustifikasi, jika aktivitas tambang ini berjalan, maka dampaknya air akan semakin keruh,” ujarnya.
Padahal, lanjut Ade, jika memang ada limbah yang dihasilkan, PT Pamada Jaya Kharisma sudah menyiapkan sistem pengolahan. Karena sebetulnya pihaknya mengaku ingin memberikan inovasi baru dalam pengelolaan tambang.
Baca Juga: Soal Galian Pasir di Galunggung, Pengusaha Tambang dan Warga Saling Lapor
"Jangan seperti itu, belum juga dimulai sudah ada reaksi seperti ini," keluh dia.
Sedangkan terkait dengan alat berat yang kini diturunkan ke lokasi galian, Ade memastikan, itu bukan untuk aktivitas tambang. Melainkan untuk penataan lokasi, berupa pelebaran jalan masuk ke lokasi tambang, kantor, dan sesuai dengan persyaratan dari Kementerian ESDM.***