Ratusan Warga Ontrog Lokasi Tambang Pasir, Izin IUP Belum Terbit Tapi Alat Berat Sudah Datang

- 29 Agustus 2021, 18:50 WIB
Ratusan warga Desa Cikadongdong, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, menyerbu lokasi tambang galian pasir pasir yang mulai beroperasi tidak jauh dari permukiman mereka, Sabtu, 28 Agustus 2021.
Ratusan warga Desa Cikadongdong, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, menyerbu lokasi tambang galian pasir pasir yang mulai beroperasi tidak jauh dari permukiman mereka, Sabtu, 28 Agustus 2021. /kabar-priangan.com/Aris MF/

KABAR PRIANGAN - Ratusan warga Desa Cikadongdong, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, menyerbu lokasi tambang galian pasir yang mulai beroperasi tidak jauh dari permukiman mereka, Sabtu, 28 Agustus 2021.

Selain mempertanyakan izin legal formal aktivitas tambang pasir di sana, warga pun mengeluhkan dampak buruk rusaknya sumber air yang mencemari kolam ikan dan persawahan warga.

Pasalnya pascaadanya aktivitas tambang tersebut, kini sungai dan aliran irigasi di sana menjadi kotor terkontaminasi limbah pencucian pasir.

Baca Juga: Forum Pimred PRMN Ganti Kata Koruptor Jadi Maling, Rampok Garong Uang Rakyat. ICW: Rakyat Dipaksa Tidak Waras

Kordinator aksi warga, Rosihin, mengatakan, masyarakat merasa terganggu atas pencemaran limbah dari galian pasir tersebut yang dibuang ke sungai. Sehingga membuat air sungai dan saluran irigasi menjadi keruh dan dipenuhi lumpur pasir.

Hal ini berdampak buruk pada kolam-kolam ikan dan lahan persawahan. Sebelumnya mereka bisa nanam ikan, namun akibat limbah galian akhirnya tidak bisa ditanami, karena airnya keruh.

"Padahal warga disini bermata pencaharian sebagai pembudidaya ikan dan petani. Tetapi lihat sekarang, sawah dan kolamnya dipenuhi lumpur pasir. Sehingga warga gagal membudidaya ikan, persawahan pun hasilnya jelek," jelas Rosihin.

Baca Juga: Giri Pribadi Bersiap Nahkodai Ketua DPC Apdesi Kabupaten Tasik, Raih Suara Terbanyak di Muscab

Pihaknya pun mempertanyakan terkait izin usaha pertambangan galian pasir di sana. Sebab selama ini mereka sama sekali tidak diajak musyawarah dalam pemberian izin tersebut.

Hingga akhirnya warga meminta agar lokasi tambang pasir segera ditutup. Karena menurut Rosihin, dari pengalaman yang sudah-sudah perusahaan tambang semacam ini tidak bisa dipegang janjinya.

Halaman:

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x