Puluhan Rumah di Desa Margamukti Sumedang Alami Retak-retak

- 31 Agustus 2021, 16:50 WIB
Tembok rumah penduduk di Desa Margamukti Kecamatan Sumedang Utara, yang akhir-akhir ini mengalami retak-retak akibat bencana pergerakan tanah.
Tembok rumah penduduk di Desa Margamukti Kecamatan Sumedang Utara, yang akhir-akhir ini mengalami retak-retak akibat bencana pergerakan tanah. /kabar-priangan.com/DOK BPBD Sumedang/

KABAR PRIANGAN - Puluhan rumah penduduk di wilayah Desa Margamukti, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, kini terus mengalami retak-retak akibat adanya pergerakan tanah yang terjadi sejak tanggal 28 Agustus 2021 lalu.

Menurut informasi, puluhan rumah yang mengalami retak-retak itu, tersebar di dua perkampungan, yakni di Dusun Pasir Amis RT 04 RW.04 sebanyak 19 rumah, dan di Dusun Cihantap RT 01 dan 02 RW 06 sebanyak 37 rumah.

Bencana pergerakan tanah yang terjadi di kedua dusun di wilayah Desa Margamukti ini, kabarnya baru pertama kali terjadi. Sebab sebelum adanya aktivitas pembangunan Tol Cisumdawu, kedua perkampungan tersebut konon belum pernah mengalami bencana pergerakan tanah.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Kabupaten Sumedang Mencapai 32 Persen, Tertinggi di Jawa Barat

Informasi demikian, dibenarkan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Asep Ramdani.

Menurut Asep Ramdani, berdasarkan hasil pengecekan di lapangan, bencana pergerakan tanah yang telah mengakibatkan puluhan rumah jadi mengalami retak-retak itu, awalnya terjadi sejak tanggal 28 Agustus 2021.

Namun sejak adanya bencana pergerakan tanah tersebut, puluhan rumah di kedua perkampungan itu malah terus mengalami retakan sampai sekarang.

Baca Juga: Kejari Sumedang Musnahkan Barang Bukti Kejahatan Diantaranya 11 Pucuk Senjata Api

"Menurut informasi dari warga, sebelum terjadi pergerakan tanah, daerah tersebut memang sempat diguyur hujan yang cukup lebat. Namun tidak lama setelah itu, rumah-rumah penduduk langsung mengalami retak-retak," Asep Ramdani, Selasa 31 Agustus 2021.

Berdasarkan pengakuan masyarakat di lokasi bencana, lanjut Asep, pergerakan tanah ini diduga terjadi sebagai dampak dari adanya aktivitas proyek pembangunan Tol Cisumdawu.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah