Soal Macan Turun Gunung dan Mangsa Ternak Warga di Ciamis, Begini Penjelasan BKSDA

- 8 September 2021, 21:14 WIB
Jejak kaki macan yang ditemukan di sekitar permukiman warga di kaki Gunung Sawal Kawali Ciamis. Jejak kaki ini kuat dugaan dari macan kumbang yang sebelumnya memangsa hewan ternak warga setempat.*
Jejak kaki macan yang ditemukan di sekitar permukiman warga di kaki Gunung Sawal Kawali Ciamis. Jejak kaki ini kuat dugaan dari macan kumbang yang sebelumnya memangsa hewan ternak warga setempat.* /kaabr-priangan.com/Agus Pardianto/

Penelitian terakhir tahun 2017 lalu, terdapat 13 ekor Panthera Pardus di Gunung Sawal. Dede menjelaskan, daya jelajah macan dewasa cukup luas mencapai 10 kilometer.

Sementara luas kawasan teritori macan di Gunung Sawal kini semakin berkurang akibat aktivitas manusia termasuk adanya perburuan babi hutan.

"Ketika hutan terdegradasi oleh aktivitas manusia, wilayah mereka semakin sempit dan mendorong jelajah macan hingga ke pemukiman penduduk, saya pun memohon agar semua pihak menjaga vegetasi hutan agar rantai makanan tetap terjaga," imbuhnya.

BKSDA Ciamis menghimbau agar warga di sekitar kaki Gunung Sawal untuk berhati-hati dan tidak membunuh macan bila tertangkap oleh warga.

Terkait banyaknya hewan ternak yang mati, Dede menyarankan agar warga membuat konstruksi kandang tidak dari bambu yang mudah rusak oleh macan.

BKSDA Ciamis kini sudah memiliki Tim Reaksi Cepat untuk menanggulangi perburuan hewan ternak oleh Panthera Pardus atau macan tutul. Petugas meminta agar warga segera melaporkan bila melihat atau hewan mereka mati dimangsa.***

Halaman:

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah