Tingkatkan Produksi Padi, Pemkab Sumedang Kerjasama dengan PT Bio Gro, Hasil Panen Capai 9 Ton per Hektare

- 27 September 2021, 08:07 WIB
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir memperlihatkan padi hasil pengembangan di Kota kaler Sumedang
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir memperlihatkan padi hasil pengembangan di Kota kaler Sumedang /kabar-priangan.com/DOK Humas/

KABAR PRIANGAN - Beragam upaya dilakukan untuk meningkatkan produksi pangan di Kabupaten Sumedang. Salah satunya, dengan mengembangkan demontrasi plot (demplot) tanaman padi dengan menggunakan Bio Gro.

Hasil uji coba demplot dengan obat organik Bio Gro ini ditandai dengan acara panen perdana dilahan pertanian pacuan Kuda Sindangraja Kota Kaler Sumedang Utara, minggu 26 September  2021 kemarin. 

Bupati Sumedang  Dony Ahmad Munir mengatakan, keunggulan Bio Gro hasil panennya lebih banyak dua kali lipat jika dibandingkan dengan menggunakan pupuk biasa. Selain itu, kualitas padi yang dihasilkan juga lebih bagus.

Baca Juga: Kementerian Koperasi dan UKM Siap Dorong Pengembangan UMKM di Sumedang

"Sumedang menjadi demplot untuk percontohan padi menggunakan Bio Gro. Hasilnya ada peningkatan. Biasanya 4 - 5 ton per hektare kini bisa sampai 9 ton per hektare," ucapnya. 

Bupati berencana, akan menerapkan penggunaan Bio Gro ini di seluruh lahan sawah di Sumedang melalui kerja sama dengan PT Bio Gro untuk penanaman secara masif dengan pola tanam ini sehingga produksi panen lebih meningkat.

"Jadi produksi panen meningkat dan mudah-mudahan surplus terus dan tidak mengimpor beras lagi," imbuhnya. 

Baca Juga: Hingga Akhir September, Terdata 48 Persen Sekolah di Sumedang Sudah Melaksanakan PTMT

Dengan melimpahnya produksi padi di Kabupaten Sumedang, kata Bupati, akan menjadikan Sumedang sebagai pemasok utama bagi daerah lain seperti DKI Jakarta yang sudah ada MoU sebelumnya. 

"Dengan melimpahnya produk pertanian ini, tentunya pasarnya pun sudah ada dimana Pemda Sumedang melalui BUMD Kampung Makmur bekerja sama dalam memasarkan produk pertanian dengan Pemda DKI Jakarta melalui BUMD PT Tjipinang Raya dan Food Station," ucapnya. 

Sementara itu, Ketua Umum Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI) Guntur Subagja Mahardika yang hadir bersama Bupati mengatakan, dipilihnya Sumedang sebagai lokasi uji coba karena pihaknya menilai Sumedang memiliki potensi untuk membangun kemandirian pangan. 

Baca Juga: Akhir September, Total Cakupan Vaksinasi Covid-19 di Sumedang Sudah Mencapai 50 Persen

"Kita berharap Sumedang menjadi salah satu motor pembangunan kemandirian pangan nasional di Jawa Barat," ucapnya. 

Dikatakan olehnya, peningkatan produksi pangan menjadi konsentrasi yang sangat prioritas dalam membangun ketahanan pangan terutama di saat momentum pandemi. 

"Kita harus bisa bagaimana swasembada (pangan) lagi dan membangun ketahanan pangan dimana kualitas pertanian Sumedang terkenal dari dulu sangat bagus sekali," tuturnya. 

Baca Juga: Saksikan Laga Seru Persikabo vs Persib Bandung di Indosiar. Simak Jadwal Acara Indosiar 27 September 2021

Turut hadir Ketua Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) Ipong Witono, Ketua PMI Jawa Barat Adang Rochyana, perwakilan PT Bio Gro, Lurah Kotakaler Dadang Setiawan, dan jajaran Kelompok Tani Pacuan Kuda, Sindang Raja, Kelurahan Kotakaler. ***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah