Ferry Juliantono : Gerakan Koperasi Jangan Dipandang Sebelah Mata

- 11 Oktober 2021, 20:48 WIB
Wakil Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Dr. Ferry Juliantono  saat mengikuti Stadium General di Kampus Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN) Jatinangor
Wakil Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Dr. Ferry Juliantono  saat mengikuti Stadium General di Kampus Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN) Jatinangor /kabar-priangan.com/DOK IKOPIN/

KABAR PRIANGAN - Wakil Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Dr. Ferry Juliantono mengatakan, arah pembangunan bangsa diwujudkan dalam bentuk sistem ekonomi bagi kesejahteraan ekonomi yang berkeadilan sosial.

Sebagaimana dalam UUD mengamanahkan bahwa pembangunan diarahkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi serta keadilan sosial. 

Oleh sebab itu, untuk mengembangkan ekonomi berkeadilan perlu dibentuk koperasi. Pada pelaksanaannya, selain perlu melakukan terobosan-terobosan strategis juga perlu dilakukan kegiatan yang berimplikasi politik. Dengan begitu maka gerakan koperasi tidak lagi dipandang sebelah mata oleh kekuatan politik manapun yang pada akhirnya koperasi bisa mengangkat harkat dan martabat rakyat Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi sekaligus politik. 

Baca Juga: Hari ini Panitia Pilkades di Sumedang Serentak Melaksanakan Pengundian Nomor Urut Calon Kades

"Bila hal ini terjadi, maka sebagian dari apa yang disebut dengan perlunya revolusi dalam sistem ekonomi sudah bisa dimulai," ujarnya, pada sebuah acara di IKOPIN, Senin 11 Oktober 2021.

Menurutnya, situasi dan kondisi sistem ekonomi Indonesia mengalami volatile (bergejolak), uncertainty (ketidakpastian), complexity (komplek) dan ambiguity (membingungkan) sebagai dampak dari multi disrupsi yang terjadi secara bersamaan dalam waktu relatif singkat. Disisi lain, kegiatan bisnis yang berorientasi pada spirit kapitalisme dan liberalisme menyeruak. 

Namun demikian, Ferry menyatakan kebijakan negara terindikasi 'remedial' dalam usaha mendudukan koperasi sebagai tulang punggung ekonomi. Sementara, kedudukan koperasi didudukan bagi pemerataan ekonomi rakyat sedangkan, kebijakan ekonomi belum memberikan keberpihakan bagi penguatan dan pengembangannya. 

Baca Juga: Terbaik di Tingkat Nasional, Setjen DPD RI Tertarik Belajar Digitalisasi ke Pemda Sumedang

"Sehingga melalui stadium general dengan tema, Revolusi Sistem Ekonomi Indonesia, adalah sebuah tinjauan pemikiran dan praksis menuju ekonomi Pancasila. Pelaksanaan stadium general bertujuan untuk menggerakan ekonomi kerakyatan dengan strategi yang tepat untuk mewujudkan revolusi sistem ekonomi di Indonesia yakni, menuju ekonomi Pancasila," ujarnya. 

Sementara itu, Rektor Ikopin Jatinangor, Dr. Ir. Burhanuddin Abdullah MA menyatakan, sekarang merupakan waktu yang tepat untuk melakukan perubahan sistem ekonomi. Oleh karena itu, Indonesia memerlukan sistem perekonomian baru. 

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x