KABAR PRIANGAN - Kota Tasikmalaya yang dikenal sebagai kota koperasi karena tempat lahirnya koperasi, memiliki sekitar 625 koperasi. Sayangnya, dari jumlah itu, yang masih aktif hanya tinggal 301 koperasi.
Parahnya lagi, dari 301 koperasi yang masih aktif tersebut, hanya 187 unit yang sudah memiliki sertifikat nomor induk koperasi.
Kondisi ini diperburuk lagi dengan jumlah koperasi yang sehat hanya 8 persen dari jumlah koperasi yang masih aktif. Itu artinya, hanya 24 koperasi yang sehat di Kota Tasikmalaya.
Baca Juga: Kasus Covid- 19 di Garut Terus Turun, Pasien Covid-19 dari 24.522 Tinggal 154 Orang
Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf saat membuka Pelatihan Perkoperasian dan Pelatihan Kopma di Hotel City Kota Tasikmalaya, Minggu, 5 September 2021. (05/9/2021).
Menurut Yusuf, pandemi Covid-19 turut berpengaruh dalam usaha koperasi di Kota Tasikmalaya. Akibat pandemi, perputaran uang di koperasi ikut terdampak.
Hal itu ujar dia, membuat koperasi sulit untuk berkembang." Apalagi, mayoritas koperasi di Kota Tasikmalaya masih bersifat konvensional atau hanya mengandalkan usaha simpan pinjam," ujarnya.
Baca Juga: Masyarakat Takut ‘Dicovidkan’, Jumlah Pasien yang Berobat ke Rumah Sakit Turun 60 Persen
Untuk membangkitkan lagi usaha koperasi di Kota Tasik lanjut Yusuf, pihaknya terus memberikan dukungan salah satunya dengan memberikan pelatihan kepada pengurus koperasi.