Kisah Leuwi Ili yang Menggelamkan 11 Siswa. Namanya Diambil dari Nama Santri yang Tenggelam 50 Tahun Lalu

- 19 Oktober 2021, 22:37 WIB
WARGA sekitar melihat-lihat kondisi Leuwi Ili di Sungai Cileueur Desa Utama, Kec. Cijeungjing, Kab. Ciamis yang sempat menenggelamkan 11 siswa. Leuwi ini terlihat tenang, namun dikabarkan terdapat pusaran air sehingga membahayakan.*
WARGA sekitar melihat-lihat kondisi Leuwi Ili di Sungai Cileueur Desa Utama, Kec. Cijeungjing, Kab. Ciamis yang sempat menenggelamkan 11 siswa. Leuwi ini terlihat tenang, namun dikabarkan terdapat pusaran air sehingga membahayakan.* /kabar-priangan.com/Agus Pardianto/

KABAR PRIANGAN - Nama Leuwi Ili di Sungai Cileueur, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis mendadak jadi perhatian publik. Tak hanya publik di Ciamis saja, tetapi publik tanah air pun tersedot perhatiannya terhadap Leuwi Ili ini.

Penyebabnya, karena di Leuwi  Ili inilah, sebanyak 11 santri Madrasah Tsanawiyah (MTs) Harapan Baru Cijantung, Cijeungjing Ciamis meninggal dunia.

Mereka tenggelam di leuwi (lubuk-red) Sungai Cileueur yang disebut-sebut sebagai tempat angker ini dalam kegiatan pramuka Susur Sungai Cileueur.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Lima Siswa Meninggal Saat Ikuti Susur Sungai Cileueur Ciamis. Tiga Lagi Masih Dalam Pencarian

Leuwi Ili ini memang bagian dari Sungai Cileueur di Cijeunjing, Ciamis, tak jauh dari lokasi sekolah para korban.

Namun rupanya, kejadian 11 siswa yang tenggelam di Leuwi Ili ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya pun, Leuwi yang santer disebut sebagai tempat angker ini pun pernah memakan korban. Bahkan nama Ili pun, berasal dari nama korban yang tenggelam kala itu.

Kepala Desa Utama, Kec. Cijeungjing, Aep Jam'an menuturkan, dari cerita para sesepuh terdahulu, nama Leuwi Ili ini diambil dari seorang santri yang tenggelam di lokasi Sungai Cileueur.

Baca Juga: Pangandaran dan Banjar Masuk Level 1 pada Perpanjangan PPKM Jawa Bali hingga 1 November 2021

"Pada waktu itu, ada seorang santri bandel bernama Ili yang sering mandi di tempat tersebut. Meski sudah diperingati, namun santri tersebut tetap membandel hingga akhirnya tenggelam dan meninggal di tempat itu," kata Asep Jam’an, Selasa, 19 Oktober 2021.

Sejak kejadian itulah, kata dia, Leuwi tersebut diberi nama Leuwi Ili. Menurutnya, kejadian tenggelamnya santri bernama Ili tersebut terjadi puluhan tahun lalu, sekitar 50 tahunan lalu.

"Sejak kejadian tersebut, kalau ada anak dari luar yang berenang di Leuwi Ili sering tenggelam. Tetapi kalau yang berenang masih orang sini, biasanya selamat karena sudah tahu medan," jelasnya.

Baca Juga: Laga Seru RANS Cilegon FC vs Badak Lampung FC, Berikut Jadwal Pekan Keempat Liga 2 2021

Dia melanjutkan, meninggalnya 11 santri dam santriwati di tahun 2021 ini, adalah kejadian yang sangat luar biasa.

"Sungai ini sempat diurug sekitar 10 tahun yang lalu, namun tidak dalam. Seiring waktu, tanahnya mungkin terbawa arus, jadi sungainya dalam lagi,” katanya.

Pascatragedi yang menewaskan 11 santri, kata dia, pihaknya selaku pemerintah desa akan membuat tanda larangan tidak boleh berenang di lokasi leuwi Ili ini.

Baca Juga: Persib Akan Hadapi PSS Sleman, Berikut Jadwal Lengkap BRI Liga 1 2021/2022 Pekan Kedelapan

Disebutkan Aep, kedalaman leuwi tersebut ada sekitar 4-5 meter dengan lebar 30 x 20 meter persegi.

"Bahkan setiap kemarau tidak pernah kering, memang airnya terlihat dari atas tenang dan terlihat dangkal. Tapi justru di dalamya ada pusaran air yang kuat,” kata dia.

Karena menurutnya, leuwi tersebut adalah cekungan seperti kuali, terus biasanya Sungai Cileueur itu berbatu. Namun di leuwi ini bebatuannya cadas yang licin.

Baca Juga: Liga Champions: Kevin De Bruyne Ingatkan Manchester City Tidak Menganggap Remeh Club Brugge

“Kemungkinan mereka terpeleset dan tertarik oleh pusaran air," paparnya.

Menurut perkiraannya, para santri dan santriwati tersebut menyeberang di bagian muka leuwi. Padahal secara teori, kata dia, seharusnya menyeberang di bagian belakang leuwi.

“Karena bagian depannya dangkal. Padahal walau dangkal tapi disitu ada pusaran air. Mungkin mereka tidak tahu," pungkasnya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x