Teror Begal Pantat Marak, Bikin Waswas Kaum Perempuan di Singaparna

- 1 November 2021, 20:53 WIB
Ilustrasi korban begal pantat.*
Ilustrasi korban begal pantat.* /Anemone123/pixabay

KABAR PRIANGAN - Dalam beberapa hari terakhir ini, sejumlah kaum perempuan di Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya menjadi korban pelecehan seksual oleh orang tidak dikenal. Banyak warga menyebutnya kejadian begal pantat (bokong).

Pelaku begal pantat yang diduga seorang diri dan menggunakan sepeda motor itu, modusnya secara tiba-tiba meremas bagian pantat atau paha korban. Setelah itu, dirinya kabur tancap gas.

Kabar begal pantat ini pun terus mengemuka di media sosial Facebook. Satu per satu korbannya mengaku pernah juga mengalami kejadian serupa.

Baca Juga: Jalan Ciseda - Bojongkoneng Singaparna Rusak Parah, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan

Bahkan seorang perawat yang pulang bekerja dari RSUD SMC menjadi korbannya, hingga ia kaget dan jatuh tersungkur dari atas sepeda motornya di Jalan Leuwisari, Singaparna.

Kondisi tersebut membuat waswas kaum perempuan, terutama bagi mereka yang pulang bekerja atau berkendara pada malam hari. Soalnya, pelaku begal pantat kerap kali muncul tidak terduga pada malam hari, sekitar setelah waktu magrib hingga pukul 22.00.

Seperti yang dialami oleh akun wanita dengan akun Ghiia Baharii dalam media sosial Facebook. Dirinya mengunggah kejadian pelecehan yang dialaminya di group Facebook. Dalam unggahannya, korban menulis dengan menggunakan bahasa Sunda:

Baca Juga: Kasus Investasi Bodong di Kota Tasikmalaya, Ketua DPRD Pun Angkat Bicara. Korban Waswas Uang Tak Kembali

"Tah berarti sanes abi wungkul korban na. Mun kapendak urang rempug we ku para ibu-ibu. Napsu na dugi ka ayena. Abi mah jaba kaayaan hujan-hujanan, maneh na melaan huhujanan demi hayang nyabak bujur. Uyuhan jalmi stres ges teu payu ka awewe," tulisnya.

Ia menyampaikan hal itu sambil diakhiri emoji muka marah.

Tangkapan layar Facebook akun salah seorang korban begal pantat di Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.*
Tangkapan layar Facebook akun salah seorang korban begal pantat di Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.* Teguh Arifianto

Postingan itu pun disertai dengan foto berupa tangkapan layar status WhatsApp yang menjadi korban pelecehan lainnya di jalanan.

Baca Juga: GADIS HILANG. Pergi Bersama Temannya, Najma Apriliani Belum Kembali

"Hati-hati untuk perempuan yang suka berkendara malam khususnya daerah Sukahaji Singaparna dan sekitarnya. Cowo goblok mulai berkeliaran untuk melakukan aksi pelecehan saat berkendara," tulis status Anisa Smart.

Postingan itu pun kontan mendapatkan ratusan komentar dari netizen. Berbagai tanggapan pun muncul mulai dari saran hingga mengutuk aksi pelecehan seksual tersebut. "Singaparna jadi rawan kieu," tulis Fery AN di kolom komentar.

"Laporkeun atuh, eta caket ka Polsek, 24 Jam melayani masyarakat. Kalau peting mah loba anu piket, datang langsung ditewak," tulis Tini Ajib, di kolom komentar lainnya.

Baca Juga: Ki Ageng Kelor Ajak Alumni Unsil Berlari

Bahkan, ada juga akun lainnya yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual di jalanan. Seperti yang ditulis pemilik akun Aristi Adinda.

"Abi kantos janten korbanna sami. Sugan abi wungkul anu janten korban na teh. Sami kajantenana wengi," tulis Aristi.

Adapun kronologis pelecehan itu, ditulis oleh akun Icasurtika. Dalam kolom komentar, dirinya menyertakan tangkapan layar yang berisi bercakapan yang diduga kuat dari korban.

Baca Juga: Keraton Sumedang Larang Akhirnya Tegaskan Frederika Alexis Cull Bukan Keturunan Keraton

Dalam tangkapan layar itu tertulis kronologi kejadian saat malam hari. Tepatnya di Perempatan Kampung Sukahaji, ada seorang lelaki menggunakan sepeda motor yang mendekati. Tiba-tiba, lelaki itu menyentuh bagian dada korban.

Korban yang kaget hanya bisa diam dan mencoba melawan. Akhirnya, lelaki itu melarikan diri dan korban berusaha mengejar. Namun terduga pelaku berhasil lolos.

Menanggapi kejadian itu, Kanit Reskrim Polsek Singaparna, Brikpa Dwi Santoso, mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan atas sejumlah kasus pelecehan di jalanan yang dialami oleh beberapa korban kaum perempuan ini.

Baca Juga: Wow, Harga Minyak Goreng Curah di Tasikmalaya Sentuh Rp18.500 perkg. Dalam Sehari, Harga Tiga Kali Naik

Meski sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan resmi dari korban, hal itu tetap saja hal ini masuk ranah kejahatan. Menurutnya, kasus ini membutuhkan penyelidikan ekstra karena tidak adanya alat bukti kejahatan seperti tetangkap kamera pengawas.

"Itu harus tangkap tangan, kecuali ada yang terekam kamera pengawas atau CCTV. Jadi kami mengetahui ciri-ciri pelaku, sampai saat ini tidak ada (laporan dan ciri-ciri pelaku). Meski begitu kita akan giatkan partoli di jam-jam rawan," kata Dwi.*

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x