Profil Penerima Anugerah Budaya Kota Tasikmalaya 2021, Hj. Momoh Patimah Maestro Sinden Tasikmalaya

- 21 November 2021, 19:23 WIB
Penerima Penghargaan Anugerah Budaya Kota Tasikmalaya 2021, Hj. Momoh Patimah
Penerima Penghargaan Anugerah Budaya Kota Tasikmalaya 2021, Hj. Momoh Patimah /kabar-priangan.com/Dok. DKKT

Baca Juga: Tertabrak Elf Bandung-Cirebon, Dua Pengendara Tewas di Tanjungsari Sumedang

Di situ pulalah, Momoh mengajar kaum muda yang ingin belajar mamaos, atau menjadi juru kawih. “Ada kelompok keturunan Cina yang juga berlatih degung. Jadi di rumah itu setiap hari ada kegiatan yang berkaitan dengan dunia seni,” ujar Tati.

Tati yang juga pensiunan ASN di Kodim 0613 Ciamis menyebutkan, Ceu Momoh dan kelompoknya sejak Bupati Husein Wangsa Atmadja, Hudli Bambang Aruman, hingga Adang Roosman selalu tampil dalam acara-acara yang diadakan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya saat itu.

”Hampir seluruh pelosok daerah yang berada di bawah pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya pernah disinggahinya,” ujarnya.

Baca Juga: Hj. Tina Wiryawati Minta Ada Exit Tol Batikcap di Kota Banjar

Ditambahkan Tati, beberapa murid Ceu Momoh yang sempat malang-melintang sebagai sinden atau juru kawih pada zamannya adalah Eti "Si Mata Roda", Titing, "Si Manyar", dan masih banyak lagi.

Sebagai pesinden, Momoh juga tersohor bersama lingkung seni Wirahmasari, yakni rombongan kliningan, yang dipimpin oleh Kapten Toha, seorang dalang yang juga tentara dari Jl. Tawangsari. Bersama lingkung seni ini, Momoh kerap melanglang berbagai daerah.

Momoh juga sebagai salah seorang pencetus Tasik Festival pada Agustus 1975. Ia dalam setiap garapan selalu dijadikan tokoh sentral oleh Wahyu Wibisana karena pada zaman dulu di Tasikmalaya masih belum banyak juru kawih.

Baca Juga: Wabup Sumedang Bersama SVECI Kenalkan Alam Sumedang dengan Off Road
“Dulu memang saya kerap diajak dalam berbagai garapan oleh Kang Wahyu Wibisana, ya termasuk dalam Galunggung Ngadeg Tumenggung. Baru setelah generasi saya ada Otih Rostoyati, Titing, dan lain-lain,” ujar Momoh.

Menurutnya, dalam setiap garapan ia selalu bersama seniman lain di Tasikmalaya. “Seperti Pa Abudin, Pa Djuha Suwita, Pa Apang, dan lain-lain,” ucapnya. (dari Booklet Anugrah seni budaya Tasikmalaya)*

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x