Network
KABAR PRIANGAN – Terhitung sejak tanggal 3 November 2021, petugas enumerator Puskesmas Sukalaksana melaksanakan survei Environmental Health Risk Assessment (EHRA) atau Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan.
Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan atau EHRA merupakan studi untuk memahami kondisi sarana dan prasarana sanitasi, serta perilaku yang beresiko terhadap kesehatan masyarakat.
Sarana prasarana sanitasi yang diteliti meliputi akses terhadap air minum, pembuangan sampah, akses terhadap jamban dan pengelolaan limbah rumah tangga.
Baca Juga: Manfaat Air Rebusan Cengkeh Campur Kapulaga untuk Kesehatan Menurut dr. Zaidul Akbar
Pada aspek perilaku, dipelajari hal-hal yang terkait dengan higiene dan sanitasi, antara lain cuci tangan pakai sabun, buang air besar, pembuangan kotoran anak, dan pemilihan sampah.
Kepala Puskesmas Sukalaksana, dr. Budy Nugraha menjelaskan, dalam melaksanakan tugasnya, enumerator yang diterjunkan melakukan survei dengan metode pengumpulan data, sampling, dan analisis dengan wawancara.
“Selain itu, petugas pun melakukan pengamatan/observasi dengan mempergunakan daftar pertanyaan terstruktur atau kuesioner menggunakan aplikasi AKVOFlow,” katanya.
Baca Juga: Elkan Baggott Siap Perkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2020, Bagaimana dengan Egy Maulana Vikri?
Dia mengatakan, studi EHRA dilaksanakan mulai tanggal 3 November 2021 s/d 30 November 2021 di seluruh kelurahan yang ada di Kota Tasikamalaya dengan satu enumerator masing-masing sesuai dengan wilayah kerja puskemas itu sendiri.
