KABAR PRIANGAN - Puluhan warga Desa Campakasari Kecamatan Bojonggambir Kabupaten Tasikmalaya setiap hari terpaksa harus bertaruh nyawa saat menyeberangi Jembatan Gantung Ciwiri yang membentang di Sungai Cikaengan.
Soalnya, jembatan yang menjadi akses mereka ke Desa Simpang Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut ini dalam kondisi rusak parah.
Selama ini tak ada akses penyeberangan lain untuk mendapatkan fasilitas kesehatan, sarana pendidikan, serta menjual hasil bumi. Sebab lokasi yang paling dekat yakni ke pasar yang ada di Kabupaten Garut, ketimbang ke pasar di Kecamatan Bojonggambir Kabupaten Tasikmalaya.
Baca Juga: Pengakuan Bos WC Umum; Penghasilan dari WC SPBU Tak Terlalu Besar, Utamanya Mengurangi Pengangguran
Jembatan Gantung Ciwiri yang terletak di Kampung Citiwuan Desa Campakasari ini seolah lebih ekstrem dari fasilitas kegiatan outbound acara petualangan di televisi. Pijakan jembatan yang terbuat dari kayu sudah lapuk tanpa pengaman pada bagian sisi kiri dan kanannya.
Meski begitu, warga seolah sudah terbiasa menantang maut, hingga sepeda motor pun dipaksakan bisa melintas.
Jembatan sepanjang 85 meter dengan lebar 2 meter tersebut kini memang tengah menjadi perhatian NU Care LAZISNU (Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama).
Baca Juga: Kisah H. Cecep Ruhimat, Bos WC Umum dari Sukahening. Sukses Membangun Kampung dari Bisnis WC
Mereka mulai melakukan penggalangan dana untuk membangun kembali jembatan yang sangat dibutuhkan masyarakat tersebut. Sebab fungsinya yang vital bagi warga dari kedua kecamatan untuk keluar mengirim dan menjual hasil bumi maupun mengakses pendidikan dan kesehatan.