Warga Bertaruh Nyawa di Jembatan Gantung Ciwiri, Lebih Ekstrem daripada Outbound Petualangan di Televisi

- 28 November 2021, 19:38 WIB
Pengendara motor nekat menyeberangi Jembatan Cawiri di Kampung Citiwuan, Desa Campakasari, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, yang kondisinya ekstrem dengan badan jalan jembatan dari kayu lapuk tanpa pengaman pada bagian sisi kiri dan kanannya.*
Pengendara motor nekat menyeberangi Jembatan Cawiri di Kampung Citiwuan, Desa Campakasari, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, yang kondisinya ekstrem dengan badan jalan jembatan dari kayu lapuk tanpa pengaman pada bagian sisi kiri dan kanannya.* /Kabar-Priangan.com/Dok. NU Care LAZISNU

Banyak anak-anak dari wilayah Kabupaten Tasikmalaya yang bersekolah ke daerah Kabupaten Garut, atau sebaliknya ada juga anak-anak yang menuntut ilmu agama di daerah Tasikmalaya.

Tim dari NU Care LAZISNU sendiri melakukan penggalangan dana setelah dihubungi Relawan NU Care LAZISNU, Ina Nabila. Ina merasa khawatir melihat keseharian warga bertaruh nyawa menyeberangi jembatan tersebut.

Baca Juga: Hari Ini Komunitas Wisata Kuliner Tasikmalaya Ulang Tahun ke-13, Ini Harapan Founder

"Memang ada alternatif jembatan lain, tetapi jaraknya mencapai 5 Km, itupun harus berjuang menempuh perjalanan dengan kondisi jalan yang rusak berat. Maka jembatan itu sangat dibutuhkan oleh sebagai akses warga," kata Ina, Minggu 28 Movember 2021.

Kepala Desa Campakasari Sutisna Diningrat, menyebutkan, kondisi jembatan itu memang cukup mengkhawatirkan dan bahkan sempat ada korban jiwa ketika kondisi air sungai deras dan warga yang melintas terjatuh.

"Kejadian tersebut sudah cukup lama yakni sekitar tahun 2004 hingga 2019 silam, namun membekas di ingatan masyarakat. Alhamdulillah kalau memang ada relawan dan saat ini melakukan penggalangan dana untuk memperbaiki Jembatan Gantung Ciwiri," ujar Sutisna.

Baca Juga: Banjir Bandang di Sukawening dan Karangtengah, Jumlah Kerugian Materi Belum Bisa Dipastikan

Namun, ia berharap pembangunannya nanti tidak menggunakan kayu, tetapi menggunakan pelat besi. "Jika berbahan kalau kayu akan mudah lapuk dan akhirnya warga kembali repot harus swadaya menggantinya kembali," ucapnya.

Sutisna menyebutkan, sebenarnya ada dua jembatan yang kini menjadi perhatian di sana. Selain Jembatan Gantung Ciwiri satu lagi Jembatan Leuwinanggung yang diharapkan pembangunannya bisa lebih besar sehingga bisa dilalui kendaraan roda empat.

“Harapan saya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat ada perhatian untuk pembangunan Jembatan Leuwinanggung sehingga bisa dilintasi mobil, tidak hanya motor saja," kata Sutisna.*

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah