Bupati Garut Janjikan Ini Bagi Terdampak Banjir Bandang di Sukawening dan Karangtengah

- 28 November 2021, 18:57 WIB
Warga mengevakuasi sebuah kendaraan roda empat yang sebelumnya terseret banjir bandang di wilayah Kecamatan Karangtengah
Warga mengevakuasi sebuah kendaraan roda empat yang sebelumnya terseret banjir bandang di wilayah Kecamatan Karangtengah /kabar-priangan.com/DOK Relawan G Ber/

KABAR PRIANGAN - Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Garut, kembali menyebabkan terjadinya bencana banjir bandang. Puluhan rumah, lahan pertanian, serta fasilitas lainnya, Sabtu 27 November 2021 diterjang air yang meluap dari Sungai Citameng yang tak mampu menampung debit air yang sangat tinggi.

Puluhan video yang menggambarkan bagaimana dahsyatnya terjangan air pada peristiwa banjir bandang tersebut langsung beredar di berbagai media sosial sejak Sabtu petang. 

Dalam video, disebutkan terjangan air berasal dari kawasan pegunungan yang ada di wilayah Kecamatan Karangtengah yang berada di bagian hulu wilayah Kecamatan Sukawening sejak pukul 13.00 WIB.

Baca Juga: Persis Sumedang Harus Hadir Menjadi Bagian Dari Solusi Permasalahan Umat

"Saya mendapatkan laporan adanya bencana banjir bandang yang melanda wilayah Kecamatan Karangtengah dan Sukawening kemarin sore. Dampak paling parah terjadi di wilayah Kecamatan Sukawening," ujar Bupati Garut, Rudy Gunawan yang ditemui di sela kegiatan peninjauan di lokasi bencana, Minggu 28 November 2021.

Dalam kesempatan tersebut, Rudy juga mengumumkan secara resmi bahwa peristiwa banjir bandang yang terjadi di wilayah Karangtengah dan Sukawening itu tak sampai menimbulkan korban jiwa. Namun demikian dampak kerusakan yang diakibatkannya cukup besar.

Diungkapkannya, ada 2 rumah warga yang terbawa hanyut, 2 rumah rusak berat, serta puluhan rumah lainnya rusak ringan. Selain itu, ada juga 5 jembatan yang rusak dan 1 diantaranya putus.

Baca Juga: Pansel Umumkan Ada 22 Pelamar Ikut Seleksi untuk Empat Jabatan Kepala SKPD Garut, Ini Tahapan Selanjutnya

Kerusakan paling besar, tuturnya, terjadi pada areal pertanian sawah. Terdapat sedikitnya 42 hektare sawah warga yang rusak berat sehingga dipastikan tak dapat dipanen dan puso akibat terjangan banjir bandang.

"Kalau rumah, ada 2 yang hanyut, 2 rusak berat, dan puluhan lainnya rusak ringan. Selain itu ada 5 jembatan yang rusak yang salah satunya sampai terputus, serta 42 hekatare sawah rusak berat," katanya.      

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x