"Sekarang sampel makanan tersebut sedang diteliti pihak laboratorium. Hasil penelitian itu akan diketahui dalam dua atau tiga hari ke depan. Makanya kami belum bisa menganalisa penyebab terjadinya keracunan. Apakah benar dari makanan itu atau ada hal lain," kata Kurniadin.
Kurniadin menyebutkan, korban dugaan keracunan ini semua biaya perawatannya ditanggung Puskesmas Guntur baik pasien yang rawat jalan maupun yang lainnya.
Baca Juga: Viral, Video Hujan Duit di Ciamis, Jatuh dari Bus Ternyata Paket Titipan
"Terkait data atau identitas korban semuanya ada di petugas gizi yang sekarang sedang memantau ke lapangan, dikhawatirkan ada hal yang tidak diharapkan," ujar Kurniadin.
Terpisah, Lurah Kota Wetan, Galih Mawariz SE, SIP, MSi, membenarkan ada warganya yang keracunan dan sedang dalam penanganan. Ia menyampaikan, kegiatan tersebut murni dari Puskesmas Guntur namun tempatnya di Aula Kelurahan Kota Wetan.
Galih menyesalkan terhadap sikap puskesmas karena tak menginformasikan kepada dirinya lebih awal. “Saya tak berwenang memberikan keterangan tentang kasus itu. Tapi saya tahu kejadian tersebut pas Magrib setelah korban sudah berada di rumah sakit dan sudah dirawat," ujarnya.
Baca Juga: Wabup Erwan Ajak Pelaku UKM di Sumedang Kuasai Teknologi Pemasaran
Padahal, lanjut Galih, korban dievakuasi ke puskesmas sejak sore hari "Seharusnya pihak puskesmas memberi tahu saya, jangan sampai terkesan saya selaku lurah tidak tahu kejadian yang menimpa warga,” ujar Galih.*