Bupati Sumedang Datangi Kantor Menteri Pertanian RI, Kira-kira Ada Masalah Apa ya?

- 3 Desember 2021, 17:00 WIB
Setda Sumedang (Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, saat menemui Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, di Jakarta)
Setda Sumedang (Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, saat menemui Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, di Jakarta) /kabar-priangan.com/DOK Humpro/

Bahkan Menpan sendiri cukup tertarik dengan usulan Bupati Sumedang terkait sistem pertanian terpadu (integrated farming system) di kawasan Bendungan Jatigede dan 'food estate' berbasis mangga gedong gincu, kedelai, jagung, dan ubi cilembu itu.

"Alhamdulillah, Pak Menteri menyambut baik usulan Sumedang. Malah Pa Menteri juga, langsung menugaskan bawahannya untuk mematangkan konsepnya dalam bulan ini, supaya bisa secepatnya dieksekusi," kata Bupati Dony, dalam rilisnya.

Sesuai arahan Menpan, sambung Dony, untuk pengembangan Mangga Gedong Gincu, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang harus menyiapkan lahan sekitar 200 sampai 300 hektar, berikut SDM, dan konsepnya harus selesai disiapkan dalam waktu satu bulan untuk diidentifikasi. 

Baca Juga: Gedung Cyber Kebakaran, Berikut ini Layanan Digital yang Sempat Terdampak

"Hasil dari pertemuan tadi, pihak Kementan menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi ekspor mangga Gincu ke Jepang, terutama pemenuhan persyaratannya yakni bebas dari hama lalat buah. Karena menurut informasi dari Kementan, kebutuhan ekspor Mangga Gincu ke Jepang itu mencapai 400 ton per tahun," tuturnya.

Sementara mengenai rencana 'integrated farming' kedelai di wilayah Surian, kata Bupati, akan dicoba diidentifikasi sehingga bisa benar-benar terpadu.

"Dengan cara ini, diharapkan kebutuhan kedelai dapat dipenuhi dari Sumedang sendiri. Tidak lagi impor. Apalagi Sumedang merupakan produsen Tahu yang bahan bakunya kedelai. Bahkan Pak Menteri meminta ada diversifikasi berupa produk susu kedelai," ujar Bupati Dony.

Baca Juga: PPKM Dilonggarkan, Indikator Inflasi Menunjukkan Geliat Ekonomi Priangan Timur

Begitu juga dengan konsep 'food estate', menurut Bupati, ini juga akan dikaji di lahan 1000 hektare yang terdiri dari multi komoditas, termasuk komoditas jagung yang didorong di lahan 1000 hektare serta dicoba di lahan 20 hektare. 

"Pak Menteri sangat antusias membantu dan langsung akan ditindaklanjuti. Akhir Desember harus segera dieksekusi. Untuk pendanaan bisa bersumber dari mana saja," ujar Dony, di akhir rilisnya.***

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x