KABAR PRIANGAN - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Sumedang menjajaki penanaman komoditas kacang koro di sejumlah wilayah pertanian di Sumedang.
Kacang koro, diproyeksikan sebagai tanaman yang bisa menjadi bahan baku tempe, tahu dan susu olahan. Sehingga menjadi pilihan alternatif selain kacang kedelai.
Kepala Bidang Tanaman Pangan pada DPKP Kabupaten Sumedang, Ir Nunung Satya menyebutkan, sebelumnya, bibit kacang koro telah diuji tanam oleh para petani di sejumlah wilayah, diantaranya di Cipondoh Desa Pawenang, Kecamatan Jatinunggal dan di Ciduging, Kecamatan Darmaraja.
Baca Juga: Antisipasi Klaster Baru Covid-19 dari PTMT, Pemkab Sumedang Lakukan 3T ke Sekolah-sekolah
Hasil dari uji tanam,kata dia berhasil dipanen oleh petani dengan kualitas baik. Namun hasil panen belum bisa diolah mengingat para petani belum memiliki pengetahuan untuk pengolahannya.
"Untuk mengembangkan sumber daya komoditas kacang koro ini, kami bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Dimana pesertanya para petani yang disiapkan untuk mengembangkan kacang koro di Sumedang," ujarnya, usai mengikuti kegiatan penyuluhan petani kacang koro di Kantor UPTD Pertanian wilayah Darmaraja, Sabtu 25 September 2021.
Nunung mengatakan, untuk persiapan pengembangan penanaman kacang koro, sedikitnya ada 100 hektare lahan yang akan dimanfaatkan untuk area tanam kacang koro. Antara lain di wilayah Wado, Darmaraja dan Jatinunggal.
Baca Juga: Forkopimda Sumedang Waspadai Potensi Munculnya Gelombang Ketiga Penyebaran Covid-19
"Nanti kita tampung inisiatif petani dulu. Tapi berdasar laporan dari sejumlah petani yang minat menanam kacang koro terdata di Cimanintin (Jatinunggal) Ganjaresik (Wado) dan sebagian wilayah Darmaraja," katanya
Ia menambahkan, kacang koro bisa ditanam di lahan apapun, seperti lahan sawah, kebun, hutan bahkan pekarangan rumah. Sehingga tidak sulit mencari area tanam. Dengan demikian, petani di berbagai wilayah bisa menanam kacang koro