Namun, ungkap Zaenal, setelah iseng berkunjung pada acara festival kopi yang secara khusus menggelar kopi produk lokal, yakni kopi Sumedang, di Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Sumedang beberapa waktu yang lalu. Dia lebih tertarik kepada kopi lokal Sumedang.
"Saya ikut mencicipi kopi asli Sumedang, akhirnya saya lebih memilih kopi Sumedang dan sekarang hampir setiap hari saya minum kopi Sumedang," ujarnya.
Zaenal mengakui, kini dia meracik sendiri untuk menikmati kopi yang disajikan.
"Diseduh dengan air mendidih dengan ukuran yang pas, tanpa diseduh dan tentunya tanpa gula. Campur gula pun enak rasanya, terlebih gulanya gula aren atau gula merah. Kopi Sumedang terasa gurih dan mengandung rasa keasam-asaman," tuturnya.
Baca Juga: Petani di Cibugel Sumedang Jajaki Tanam Kopi
"Dan rasa asam inilah yang menjadi ciri khas kopi Sumedang. Sedangkan kopi-kopi dari daerah lain, yang saya pernah coba, umumnya rasa asam yang bikin nikmat ini tidak didapatkan,"tuturnya lagi.
Oleh karena itu, Kabupaten Sumedang yang ternyata memiliki potensi sumber daya alamnya antara lain kopi, maka masyarakat Kabupaten Sumedang perlu tertarik untuk mengembangkan kopi dan meningkatkan kesejahteraannya dengan bertani kopi.
Baca Juga: Wajib Bagi Pecinta Kopi, Ini Delapan Rekomendasi Kopi Sumedang yang Memiliki Citarasa Tinggi.
"Alhamdulillah Pemerintah Kabupaten Sumedang, dalam hal ini Bupati Sumedang, Bapak DR. H. Dony Ahmad Munir beserta jajarannya memberikan dukungan penuh dan memberikan kebebasan seluas-luasnya untuk membudidayakan tanaman kopi dan mengembangkan menjadi salah satu komoditas ekonomi yang menjanjikan," katanya.***