315 Anak Disabilitas Ikuti Layanan Terapi, Sayangnya Perhatian Pemkab Tasikmalaya Masih Kurang

- 12 Desember 2021, 19:03 WIB
Ratusan anak dengan disabilitas mendapatkan terapis Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM) Kecamatan Singaparna di Aula Kantor Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, Minggu 12 Desember 2021.*
Ratusan anak dengan disabilitas mendapatkan terapis Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM) Kecamatan Singaparna di Aula Kantor Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, Minggu 12 Desember 2021.* /Kabar-Priangan.com/Aris Mohamad Fitrian

Awalnya pada tahun 2016, baru ada tiga desa rintisan yakni Desa Singasari, Desa Sukaasih dan Desa Cikunir. Kemudian tahun berikutnya pembentukan kepengurusan RBM di 10 desa guna mendampingi kalangan disabilitas.

Iwan mengatakan, hingga kini masih banyak orangtua anak disabilitas yang masih menutup diri. Mereka seolah ada keengganan untuk bergabung di RBM. 

Baca Juga: Longsor Karangtengah Garut, Dedi Mulyadi Ajak Penegak Hukum Pastikan Penyebab Bencana

"Mungkin menganggap kehadiran anak disabilitas sebagai hukuman atau sesuatu yang membuat malu keluarga. Padahal tak seperti itu, ini masalah sosial yang harus dituntaskan bersama. Orangtua anak disabilitas tak perlu merasa sendiri, tak perlu malu," ujarnya.

Sehingga, Iwan menegaskan, anak disabilitas itu bukan penyakit hukuman atau warisan. Tetapi penyakit yang ditimbulkan genetik dari anak yang timbul dengan berbagai sebab.

"Maka dengan berkumpulnya para orangtua anak disabilitas, diharapkan menguatkan mereka dan menumbuhkan semangat lebih karena banyak orang yang memiliki nasib yang sama," ucapnya.

Baca Juga: Longsor Terjadi Lagi di Karangtengah Kabupaten Garut, Warga Mengungsi ke Madrasah

Camat Singaparna, Yana Suryana, mengaku sangat mendukung gerakan RBM Kecamatan Singaparna dalam membantu dan memperhatikan anak-anak disabilitas. Apalagi hak-haknya dalam undang-undang sudah menjamin, seperti hak hidup, hak berprestasi dan hak untuk maju.

"Walaupun terapi ini adalah bagian kecil dari menumbuhkembangkan kemandirian kaum disabilitas. Yang penting mereka juga bisa membimbing kepada orangtuanya karena kaum disabilitas memerlukan ruang bagi lingkungannya," ujar Yana.

Yana menambahkan, saat ini sangat terbuka bagi kaum disabilitas untuk tampil. Bahkan sudah ada dari kalangan disabilitas yang menjadi Staf Kepresidenan RI. Sehingga meski dengan keterbatasan fisik, mental, sensorik, intelektual, mereka juga tumbuh dan berkembang.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x