Ini Dia Sutradara Preman Pensiun Aris Nugraha, Pulang Kampung Akui Banyak Permintaan Film Berlatar Garut

- 12 Desember 2021, 20:27 WIB
Sineas ternama, Aris Nugraha, diwawancara seusai menjadi narasumber dalam kegiatan Bincang Kreatif Film dan Fotografi di Ballroom Hotel Santika Garut, Minggu 12 Desember 2021.*
Sineas ternama, Aris Nugraha, diwawancara seusai menjadi narasumber dalam kegiatan Bincang Kreatif Film dan Fotografi di Ballroom Hotel Santika Garut, Minggu 12 Desember 2021.* /Kabar-Priangan.com/Aep Hendy

KABAR PRIANGAN - Sutradara film ternama, Aris Nugraha, mengatakan saat ini dirinya sedang mempersiapkan pembuatan film yang seluruh latar serta pemerannya berasal dari Kabupaten Garut.

Keindahan alam Garut sangat diminati oleh pihak stasiun televisi sehingga Aris Nugraha banyak menerima permintan pembuatan film dengan latar alam kota dodol tersebut.

Dikatakan Aris Nugraha, sutradara yang telah menghasilkan banyak film dan sinetron terkenal ini, sejak dulu permintaan untuk pembuatan film berlatar alam Garut sudah banyak. Namun setelah dirinya membuat FTV Preman Pensiun berjudul Manusia Merdeka, permintaan itu kian banyak.

Baca Juga: Viral! Ramai-ramai Swafoto di Aliran Lahar Erupsi Gunung Semeru. Warganet: Norak!

"Karena pihak televisi menilai alam Garut yang sangat indah," ujarnya saat pulang kampung ke Garut diundang menjadi narasumber kegiatan Bincang Kreatif Film dan Fotografi di Hotel Santika Garut, Minggu 12 Desember 2021.

Dalam Preman Pensiun judul Manusia Merdeka, katanya, dirinya hanya mengangkat latar alam yang ada di Kawasan Darajat. Namun pihak televisi menilai latar yang dipakai di FTV itu sangat bagus, padahal di Garut masih banyak spot yang juga memiliki latar sangat bagus lainnya.

"Respons televisi atas FTV Preman Pensiun 'Manusia Merdeka' yang latarnya dibuat 100 persen di Garut itu luar biasa," kata Aris.

Baca Juga: Atalia Praratya Kamil Pastikan Para Korban Predator Seks Herry Wirawan Mendapatkan Hak Perlindungan

"Pihak televisi bergayung sambut bahkan meminta saya kembali membuat film dengan latar alam Garut karena dinilai sangat indah," ujar sineas yang pertama kali dikenal setelah menyutradarai sinetron Bajay Bajuri itu.

Namun sineas kelahiran Garut, 52 tahun lalu itu mengaku bukan hal yang mudah untuk memproduksi film dengan latar alam Garut. Hal ini karena biaya produksi yang tentunya tak sedikit apalagi jika artis, kru, dan peralatan harus didatangkan langsung dari Jakarta.

Ia mencontohkan, jika untuk kru saja ada 50 orang yang didatangkan dari Jakarta, maka untuk biaya penginapan dan makan saja sudah bisa dibayangkan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk waktu satu bulan saja.

Baca Juga: Viral Mobil Ambulans RSUD Kota Banjar Masuk Kolam Ikan, Berisi Tujuh Orang Termasuk Seorang Jenazah

Ini sangat berbeda jika pembutan film dilakukan di wilayah Jakarta dimana kru semuanya bisa pulang ke rumahnya masing-masing, sehingga tak ada biaya akomodasi yang harus dikeluarkan.

Dengan alasan itulah, tutur Aris, pihaknya lebih cenderung membuat FTV yang waktu pembuatannya jauh lebih pendek dibandingkan pembuatan film layar lebar atau sinetron. Selain itu, ia akan memanfaatkan para pemain serta kru yang semuanya merupakan warga Garut.*

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x