P2TP2A Sumedang Tangani 17 kasus Selama tahun 2021, Diantaranya: KDRT dan Pelecehan Seksual Anak Sekolah

- 22 Desember 2021, 20:39 WIB
Ketua P2TP2A Sumedang  Ny. Hj. Samantha Dewi Erwan saat menyadari adanya 17 kasus anak dan perempuan
Ketua P2TP2A Sumedang Ny. Hj. Samantha Dewi Erwan saat menyadari adanya 17 kasus anak dan perempuan /kabar-priangan.com/Emi Suhaemi/

KABAR PRIANGAN - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Anak dan Perempuan (P2TP2A) Kabupaten Sumedang telah menangani kasus yang menimpa anak dan perempuan sebanyak 17 kasus selama tahun 2021.

Dari 17 kasus tersebut, diantaranya ada dari rujukan kasus Kementrian PPPA, rujujan kasus dari PPA Kabupaten Sleman, Jawa Tengah, juga rujukan kasua dari PPA Jabar. 

"Tiga kasus terakhir ini semuanya rujukan dari PPA Jawa Barat, diantaranya Kasus KDRT dan perundangan serta pelecehan seksual anak sekolah," ujar Ketua P2TP2A Sumedang Ny. Hj. Samantha Dewi Erwan saat mengisi acara talkshow di salah satu radio. 

Baca Juga: CERITA SUMEDANG: Mahkota Binokasih Sanghyang Pake Riwayatmu Kini

Ia mengungkapkan, setiap ada masalah terkait anak dan perempuan, pihaknya langsung melakukan penanganan.

"Langsung kami tangani dengan cepat, karena biasanya para korban butuh pendampingan secara psikologis, disamping menunggu permintaan dari petuga hukum," jelas Samantha.

Menurutnya lagi, dari tahun ke tahun kasus cenderung meningkat baik anak yang menjadi korban atau anak yang menjadi pelaku, disamping dilakukan orang dewasa yang tidak memiliki moral, termasuk kasus anak yang diperkosa kakek tirinya. 

Baca Juga: Menelisik Sejarah Cimalaka Sumedang, Dulunya Ternyata Tempat Kanjeng Pangeran Berburu

Tahun ini menurut Wakil Ketua P2TP2A Ny. Hj. Retno Ernawati, dari 17 kasus tersebut kasus yang menimpa anak ada 13 dan sisanya kasus orang dewasa. 

"Diantara kasus anak ada diantaranya pelakunya anak juga, dan terkadang dua- duanya kami tangani dengan penyesuaian," ujarnya.

Kata dia, tahun pihaknya, mendapatkan hibah hingga bisa menangani masalah sesuai dengan kebutuhannya. 

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE, Merinding! Benarkah Tempat Ini Jadi Pusat Mahluk Ghaib Waduk Jatigede?

Sedangkan untuk tahun 2022 nanti, masih melihat ada tidaknya anggaran untuk P2TP2A. 

Kalau ada anggaran, tentu kasus setelah masuk call center akan ditangani langsung oleh Bidang PPPA, seiring dengang bidang tersebut rencananya akan menjadi UPTD, semoga saja," kata Retno. 

Dari sekian banyak kasus, banyak hal yang dialami oleh manager kasus, Ny. Hj.Nina Gartini yang langsung terjun ke lapangan. Menurutnya, banyak suka duka yang ia alami selama di P2TP2A. 

"Banyak pengalaman baik suka maupun duka, selain di prank oleh klien. Tapi hal itu tak menjadikan surut untuk terus melaksanakan tugas. Umumnya juga kebanyakan terkait dengan masalah ekonomi," ujarnya.

Baca Juga: Spesial Hari Ibu, Kepala Kejaksaan Negeri Sumedang, Pimpin Peringatan Hari Ibu

Dalam progran tahun ini selain telah melaksanakan sosialisasi P2TP2A ke kecamatan- kecamatan, juga sekolah yang ada di Kabupaten Sumedang. 

Dan yang terpenting lagi P2TP2A telah meluncurkan buku saku tentang Perlindungan dan Pencegahan Tindak Kekerasan Anak dan Penyimpangan Seksual Anak. 

Dengan harapan, bisa dijadikan pedoman untuk orang tua, guru BK serta semua warga untuk mampu memberikan pemahaman pengertian dan pencegahan kepada anak, sehingga tidak ada anak lagi yang menjadi korban atau pelaku di kemudian hari.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x