Network
KABAR PRIANGAN - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sumedang merilis beberapa kegiatan pemberantasan narkoba di Kabupaten Sumedang selama tahun 2021.
Kepala BNNK Sumedang, AKBP Herry Sudrajat mengatakan, pihaknya banyak mendapat laporan baik dari tokoh masyarakat, pemuda hingga tokoh agama yang kerap menemukan para remaja dan pemuda di pedesaan kerap memakai obat-obatan terlarang.
Menurutnya, dari pemberlakuan pembatasan aktivitas masyarakat saat pandemi, mengakibatkan adanya kejenuhan dan banyak orang yang melampiaskan kejenuhan dengan menggunakan narkoba.
"Kami mendapat laporan dari masyarakat, ditemukan banyak bekas bungkus obat batuk dan obat-obatan. Ini menjadi kekhawatiran bagi para guru, pemuda, tokoh agama dan lingkungan sekolah. Karena sebagaimana diketahui sekolah dengan adanya pembatasan, hasil penelitian sekolah sekarang jadi tempat penjualan obat-obatan," ucapnya.
Herry juga mengatakan, saat ini tren penggunaan media sosial dikhawatirkan menjadi celah untuk mengedarkan berbagai narkotika varian baru sehingga menjadi pintu penyalahgunaan narkotika.
Belum lagi tren yang berkembang di Kabupaten Sumedang adalah maraknya jenis obat-obatan terlarang.
Baca Juga: Menurunkan Angka Kemiskinan Jadi Tantangan Terberat Sumedang pada 2022
"Selain murah dan terjangkau, saat ini narkoba sudah bergeser ke pedesaan selain di wilayah perkotaan. Di satu sisi BNN tidak bisa lakukan penindakan secara regulatif. Tapi kita respon awal, kita amankan bukti otentik ke Sat Narkoba Polres Sumedang untuk ditindaklanjuti," tuturnya.***
