Ia mengatakan, manfaat alat vertical dryer tersebut untuk membantu petani agar kualitas hasil panennya terjaga.
Baca Juga: Polisi Ungkap Keberadaan Ibu Bocah Korban Tindak Kekerasan di Sumedang, Ini Penjelasan Kapolres
Durasi pengeringan alat vertical dryer bisa dicapai 10 sampai 12 jam.
“Kapasitas padi yang dikeringkan maksimal 10 ton dan hasilnya bisa langsung digiling karena kadar airnya sudah turun menjadi 24 persen,” katanya.
Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir yang sempat meninjau unit pengeringan padi tersebut mengatakan, vertical dryer system itu tentu akan sangat membantu para petani dalam mengolah hasil pertaniannya, terutama ketika terkendala pengeringan gabah di musim hujan.
Baca Juga: Peran Tiga Sosok Ini, Membawa Sumedang Diperhitungkan di Tingkat Nasional
“Jika gabah petani terkendala ketika musim hujan, nanti dapat dilakukan di sini. Ada gedungnya, ada mesinnya. Nanti dikeringkan dan digiling baru bisa dijual,” ujarnya.
Kata Bupati, dalam pemasarannya Poktan Sugema bisa bekerja sama dengan BUMDes untuk menjadi supplier Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) agar bisa menyerap hasil hasil panen petani.
“Kita suplus untuk beras. Tetapi saya ingin ada added valuenya (penambahan nilai). Harus ada produk dalam bentuk kemasan 10 Kg. Dikemas dengan baik dan dipasarkan secara lebih luas,” tuturnya.
Baca Juga: Psikolog Ungkap Kondisi Terkini Anak Korban Penyekapan di Sumedang