KABAR PRIANGAN - Setelah sempat hanya tersisa dua unit, Pedagang Kaki Lima (PKL) di trotoar depan RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya kini mulai bertambah.
Pantauan Kabar-Priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan, Selasa 8 Februari 2022, mulai terlihat sejumlah pekerja bersiap hendak membangun kios baru, terutama di bagian timur RSUD dr Soekardjo.
Salah seorang warga Cintarasa, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Harniwan Obech membenarkan sejumlah pedagang terlihat mulai bersiap untuk membuka lapak di depan RSUD dr Soekardjo atas inisiatif mereka.
Menurut Harniwan, adanya PKL baru bisa memicu timbulnya PKL-PKL lain untuk ikut-ikutan mengais rezeki. Sehingga, kawasan RSUD dr Soekardjo akan kembali kumuh dan otomatis melanggar kesesuaian peruntukan trotoar.
"Tetapi secara pribadi saya maklum karena mereka juga tengah berjihad mencari penghasilan keluarga serta membantu keluarga pasien yang membutuhkan makanan, terutama pada malam hari," katanya, Selasa 8 Februari 2022.
Namun, lanjut Harniwan, cerita akan lain ketika pihak RSUD menyediakan lapak yang diproyeksikan untuk menampung para PKL, sehingga mereka tetap bisa berusaha dan keluarga pasien juga terbantu.
Kalaupun harus membayar sebagai pemasukan baru RSUD, para pedagang diyakininya tak masalah asal ongkos sewa bersahabat. "Bagi pedagang yang penting bisa berjualan. Apalagi potensi pasarnya sudah jelas," ujar Harniwan.
Karena itu Harniwan berharap semua pihak mulai pedagang, Satpol PP, RSUD, dan pihak terkait lainnya segera dipertemukan dalam mencari jalan terbaik atau win-win solution agar suasana lingkungan tetap nyaman, bersih. Selain itu pedagang dan RSUD tidak dirugikan.
Warga lainnya, Asep WK, juga memandang kehadiran PKL jelas akan berdampak pada kenyamanan dan keindahan lingkungan. Untuk itu, diperlukan ketegasan dari pihak RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya dan Pemerintah Kota Tasikmalaya.
Baca Juga: Kasus DBD di Kabupaten Tasikmalaya Meningkat. Seorang Warga Cisayong Meninggal Akibat DBD
"Selain itu juga kan memicu kemacetan. Jadi saya harap RSUD dan Pemkot bersikap tegas. Intinya, perlu penataan dan solusi yang tepat karena apapun alasannya, keberadaan PKL di RSUD tidak bagus buat estetika keindahan dan fungsi trotoar," ucap Asep.
Di lokasi terpisah, Ketua Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya Enan Suherlan menegaskan bahwa trotoar merupakan hak pedestarian warga Kota Tasikmalaya untuk bisa digunakan sesuai dengan fungsinya.
Perihal adanya kebutuhan warga untuk mengais rezeki di kawasan depan rumah sakit, ujar dia, tentunya harus mencari solusi bersama, apakah ada lokasi penempatannya atau relokasi.
Baca Juga: Gegerkan Warga Cisayong Tasikmalaya, Sosok Jenazah Perempuan Ditemukan Mengambang di Sungai Citanduy
"Jika ada lahan tentu bisa menjadi pertimbangan untuk penyediaan ketersedian makanan bagi keluarga pasien. Tinggal mencari solusi terbaik untuk kebaikan bersama. Seperti halnya kantin di dalam RSUD, jika itu diperbolehkan dan tidak melanggar aturan yang ada, kenapa tidak," ujarnya.