Aneh Tapi Nyata, Air Pesawahan di Sumedang Ini Rasanya Asin

- 21 Februari 2022, 16:13 WIB
Salah satu mata air yang rasanya asin, di sekitar areal pesawahan Blok Ciseupan, Desa Ciuyah, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang.
Salah satu mata air yang rasanya asin, di sekitar areal pesawahan Blok Ciseupan, Desa Ciuyah, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang. /kabar-priangan.com/Taufik Rohman/

KABAR PRIANGAN - Layaknya air laut, rasa air di areal pesawahan Blok Ciseupan, wilayah Desa Ciuyah, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang ini, ternyata memiliki rasa asin, seperti air garam.

Rasa asin yang keluar di sejumlah lubang air di areal pesawahan Blok Ciseupan Sumedang ini, konon sudah terjadi sejak dulu. Namun anehnya, sumber air asin tersebut, sampai sekarang belum pernah kering.

Menurut cerita, sumber air asin yang keluar di lahan pesawahan Blok Ciseupan Sumedang ini, merupakan cikal bakal munculnya nama Desa Ciuyah.

Baca Juga: Miliki Lima Situs Sejarah, Tapi Kenapa Gunung Geulis Sumedang Sulit Dikembangkan Jadi Destinasi Wisata?

"Jadi nama Desa Ciuyah juga, cikal bakalnya itu dari air yang keluar di sawah Blok Ciseupan. Karena air yang keluar di sawah itu rasanya asin, maka oleh masyarakat daerah sekitar areal pesawahan ini diberi nama Kampung Ciuyah, dan sekarang dijadikan nama desa juga," kata Kepala Desa Ciuyah, Kecamatan Cisarua, Suharja, Senin, 21 Februari 2022.

Suharja menyebutkan, areal pesawahan Blok Ciseupan ini, luasnya mencapai sekitar 3 hektar. Sedangkan, sumber air yang rasanya asin itu hanya keluar di beberapa petak sawah saja. Setiap sawah yang terairi air tersebut, memang sangat jelek untuk ditanami padi.

Makanya, semua titik mata air asin tersebut, akhirnya diisolasi supaya tidak mengalir ke lahan pesawahan. Dengan begitu, air asin yang keluar di mata air itupun tidak akan menyebar luas, jadi hanya menggelembung di sekitar lubang air itu saja.

Baca Juga: Permudah Akses Informasi Pariwisata, Sumedang Sediakan TIC Mini

"Air asin yang keluar di lubang-lubang air pada tebing sawah itu, memang tidak menyebar luas. Jadi tidak terlalu merusak lahan pertanian padi yang lainnya," ujar Suharja.

Bagi Pemerintah Desa Ciuyah sendiri, sambung Suharja, fenomena alam mata air asin ini tentu bisa dijadikan sebagai destinasi wisata baru di Sumedang.

Oleh karena itu, Pemerintah Desa Ciuyah, rencananya akan menampung semua sumber air asin tersebut menjadi satu, untuk disalurkan ke Leuwi Tonjong, yang jaraknya sekitar 350 meter dari lokasi pesawahan Blok Ciseupan.

Baca Juga: Jadi Tuan Rumah MTQ Tingkat Provinsi Jawa Barat, Ini Kunci Sukses yang Disiapkan Pemkab Sumedang

"Tidak jauh dari lokasi pesawahan itu, kan ada Leuwi Tonjong. Kebetulan kami akan mengembangkan Leuwi Tonjong sebagai destinasi wisata baru di Sumedang," kata Suharja.

Suharja menuturkan, kawasan Leuwi Tonjong yang berada di wilayah desanya itu, memang memiliki potensi wisata yang sangat luar biasa. Pasalnya, selain bentuk leuwi-nya sangat indah dengan air yang cukup jernih, di sekitar lubuk itu pun ada sumber air aneh, yakni memiliki rasa asin.

"Jadi apabila keindahan Leuwi Tonjong itu dipadukan dengan keunikan air asin yang alami di areal pesawahan Blok Ciseupan, kami yakin nantinya akan menjadi daya tarik tersendiri untuk pengembangan pariwisata di desa kami," tutur Suharja.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah