Kini harganya sudah Rp 11.500 per kilogram, melejit dari harga normal Rp 9.000 per kilogram. "Untuk hari ini dan besok, rencananya kami melakukan aksi mogok berproduksi. Jika tidak ada yang produksi, jelas tidak ada tahu tempe di pasaran," ujar dia.
Yanto pun meminta maaf dan pengertianya kepada semua konsumen yang biasa berbelanja. Menurutnya, aksi mogok produksi yang dilakukan pihaknya semata-mata bukan ingin menghilangkan peredaran tahu-tempe di pasaran.
Baca Juga: Wajib Tahu! Menak Sumedang Ternyata Gemar Mencari Ikan di Sungai, Batu Ini Sering Didudukinya
Melainkan bertujuan ingin membuka mata pemerintah dalam menstabilkan harga kacang kedelai.
Dimana kondisi ini setiap tahun hampir selalu terjadi. Namun seolah tanpa upaya tanpa ada solusi berkelanjutan dari pemerintah harga kacang kedelai terus-terusan naik tanpa ada yang mampu menanggulanginya.
"Kami ingin pemerintah membuka mata akan kondisi kedelai saat ini. Dimana begitu tergantung pada kedelai impor namun tidak bisa menstabilkan harga. Kedelai lokal pun tidak ada," kata Yanto.*