Kawasan di Sumedang Ini Dulunya Dijadikan Lokasi Pembuangan Jasad Jaman Petrus

- 8 Maret 2022, 16:54 WIB
Salah seorang pengendara motor sedang melintasi kawasan Cadas Gantung, jalur Sumedang -Subang, di wilayah Desa Wargaluyu, Kecamatan Tanjungmedar, Kabupaten Sumedang.
Salah seorang pengendara motor sedang melintasi kawasan Cadas Gantung, jalur Sumedang -Subang, di wilayah Desa Wargaluyu, Kecamatan Tanjungmedar, Kabupaten Sumedang. /kabar-priangan.com/Taufik Rohman /

KABAR PRIANGAN - Dibalik panorama alamnya yang indah, kawasan Cadas Gantung yang terletak di sekitar Jalur Provinsi antara Sumedang-Subang, ternyata menyimpan banyak sekali cerita misteri.

Secara geografis, kawasan Cadas Gantung ini berada wilayah Desa Wargaluyu Kecamatan Tanjungmedar, berbatasan langsung dengan Desa Pangadegan Kecamatan Rancakalong yang kini dikenal sebagai kawasan wisata Paniisan.

Jalur Sumedang-Subang di betulan kawasan Cadas Gantung ini, sepintas memang terlihat sangat asri, malah bisa membuat siapa saja merasa tenang saat melintasinya.

Baca Juga: CERITA SUMEDANG: Desa Ini Ternyata Telah Berdiri Sebelum Indonesia Merdeka

Sebab, selain memiliki udara sejuk dengan panorama alam yang indah, daerah kini telah ramai dengan warung-warung tempat istirahat dan kuliner.

Namun jangan salah, kawasan Cadas Gantung yang dipenuhi pohon pinus ini, ternyata merupakan salah satu jalur jalan di wilayah Kabupaten Sumedang, yang dikenal sangat angker.

Betapa tidak begitu, selain rawan longsor dan rawan begal, kawasan Cadas Gantung di Jalur Sumedang-Subang ini, konon dulunya pada jaman pembunuhan misterius (petrus) di masa Orde Baru, sering dijadikan tempat pembuangan jasad manusia tanpa identitas.

Baca Juga: Angka Kemiskinan di Sumedang Optimis Turun, Ini Tujuh Strategi yang Disiapkan

Entah berapa banyak jasad yang telah dibuang di kawasan Cadas Gantung tersebut, bahkan warga setempat juga tidak ada yang mengetahui secara pasti berapa jumlah jasad yang sempat dibuang di jalur Sumedang-Subang itu.

“Pokonya dari mulai Cadas Gantung sampai perbatasan Dusun Cisempak ini, dulunya terkenal sering dijadikan tempat pembuangan jasad" kata Satma (73) warga Dusun Cisempak, Desa Wargaluyu, saat menceritakan kawasan Cadas Gantung.

Tokoh yang sering dipanggil dengan sebutan Abah ini, sempat menceritakan bahwa dirinya juga dulu pernah beberapa kali membantu proses evakuasi jasad korban di kawasan Cadas Gantung.

Baca Juga: Bulan Depan, Semua Layanan Mutasi Habis PBB P2 di Sumedang Bisa Selesai di Desa

Peristiwa pembuangan jasad di kawasan Cadas Gantung ini, menurut Abah, kejadiannya sudah cukup lama, pada masa lagi ramainya jaman petrus.

Namun berawal dari seringnya ditemukan jasad di sana, kata Abah, akhirnya sampai sekarang kawasan Cadas Gantung ini dianggap sebagai jalur yang sangat angker dan kental aura mistis.

“Sekarang sebenarnya sudah tidak pernah terdengar lagi. Namun karena dulunya dikenal sebagai daerah pembuangan jasad, jadi Cadas Gantung ini terasa angker. Kalau sudah gelap, jarang ada orang yang berani lewat," ujarnya.

Baca Juga: Nyata! Rombongan Satpol PP Jatigede Sumedang Diteror Hantu Pocong

Sekretaris Desa Wargaluyu, Agus Tatang, membenarkan soal cerita tersebut. Bahkan gara-gara kisah pembuangan jasad di jaman petrus tersebut, sampai sekarang masyarakat masih menganggap kawasan Cadas Gantung sebagai daerah yang angker.

"Sekarang sebenarnya hanya tinggal cerita. Jalur ini, sekarang sudah ramai jadi tempat wisata. Walaupun agak sedikit angker, tapi kawasan Cadas Gantung ini, sekarang sudah dipasangi banyak PJU, jadi kalau malam pasti terlihat terang," tuturnya.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x