Ini 7 Kebiasaan Orang Pangandaran pada Bulan Syaban, Sebelum, dan Setelah Malam Nisfu Syaban. Apa Saja?

- 15 Maret 2022, 17:09 WIB
Masjid Agung Kabupaten Pangandaran.*
Masjid Agung Kabupaten Pangandaran.* /Kabar-Priangan.com/Istimewa

KABAR PRIANGAN - Nisfu Syaban merupakan pertengahan bulan atau tanggal 15 Bulan Syaban. Tahun 1443 Hijriyah ini jatuh pada Jumat 18 Maret 2022 Masehi.

Malam Nisfu Syaban juga merupakan malam yang mulia setelah malam Lailatul Qadar. Salah satu keutamaan malam Nisfu Syaban adalah karena Allah SWT menurunkan pengampunan.

Bulan Syaban termasuk dalam salah satu bulan istimewa dalam kalender hijriah.

Baca Juga: WAJIB TAHU! Jadwal Puasa Syaban 2022, Lengkap dengan Niat Bacaannya

Pada pertengahan bulannya atau Nisfu Syaban, Rasulullah Muhammad SAW menyebutnya sebagai waktu pencatatan amalan kebaikan.

قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ، قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ ‏.‏ قَالَ ‏ "‏ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ ‏"

Artinya: Usamah bin Zaid berkata. "Ya Rasulullah SAW, aku tidak pernah melihatmu berpuasa sebanyak di bulan Syaban." Rasulullah SAW berkata, "Ini adalah bulan yang tidak banyak diperhatikan orang-orang antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan saat berbagai amalan diangkat kepada Allah SWT. Aku suka amalanku diangkat saat sedang berpuasa." (HR Imam An-Nasa'i).

Baca Juga: Ramai Tanggapan Label Halal Baru dari BPJPH Kemenag, Ini Usulan Ustadz Adi Hidayat

Syaban adalah bulan yang sering dilupakan oleh sebagian umat Islam sebab terlalu bersemangat pada Bulan Rajab. Sehingga ketika Syaban tidak begitu maksimal.

Namun ada yang menarik pada Bulan Syaban. Seperti di wilayah lain, masyarakat Kabupaten Pangandaran mengisinya dengan ritual ibadah.

Berikut tujuh tradisi di Kabupaten Pangandaran yang sesuai dengan nilai-nilai Islam saat Nisfu Syaban;

Baca Juga: Jadwal Sholat Wilayah Priangan Timur Selasa 15 Maret 2022

1. Puasa sunah. Menjalankan puasa Qodo menebus batal puasa tahun lalu umumnya bagi kaum hawa. Hal ini menjadi pengingat untuk tidak melapaui batas sampai bertemunya Bulan Suci Ramadhan.

2. Menguatkan puasa Senin dan Kamis. Biasanya sebagian masyarakat meyakini setelah Bulan Rajab, penting mengkhususkan kembali menguatkan ibadah dengan cara puasa Senin Kamis.

3. Sedekah. Masyarakat Pangandaran sudah mulai merata membumikan sedekah makanan setelah Subuh, sedekah setelah Jumat, dan setelah mengikuti majelis talim.

Baca Juga: Amaliyah Manaqib Bulanan di Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya Digelar dengan Prokes Ketat

Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi warga, tetunya tidak semata-mata ibadah karena makanan. Namun dengan sedekah makanan biasanya menambah pendekatan emosional.

4. Salat sunah Nisfu Syaban. Kegiatan ini lakukan bersama-sama di masjid. Biasanya rangkaiannya selepas Salat Magrib, ada tausiyah dari ustadz atau kyai setempat untuk menjelaskan apa itu Nisfu Syaban dan apa fadilahnya.

Setelah itu pelaksanaan Salat Hajat, membaca Surat Yaasin dan Tahlil. Setelah Salat5 Isya biasanya diiringi dzikir dan membaca Deba (Al Barzanji). Bagi masyarakat yang ingin dilanjut dengan Salat Qiamulail bisa beri’tikaf di masjid.

Baca Juga: Anggota Polres Tasikmalaya Dipecat Tidak Hormat, Ini Penyebabnya

5. Memperbanyak berzikir. Ada Zikir Jahar ada Zikir Khofi. Zikir Jahar (nyata) adalah zikir yang dilakukan mulut dengan menyebut-nyebut bacaan (lafaz); Istighfar, Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir, dan lainnya.

"Sesungguhnya bergemuruhnya suara orang berzikir saat usai salat fardu betul-betul terjadi pada masa Rasulullah SAW. Aku dapat mengetahui orang sudah usai saalat (berjamaah di masjid Nabi) ketika kudengar suara zikir itu" (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad).

Kedua adalah Zikir Khofi atau Dzikir Sirri (rahasia). Dzikir Sirri tidak menggunakan mulut, melainkan zawq (perasaan) dan syu'ur (kesadaran) yang ada di dalam kalbu. Karenanya zikir ini menjadi tersamar (khafiy) dan hanya pelaku serta Allah SWT saja yang dapat mengetahuinya.

Baca Juga: Lima Kampung di Desa Sukamukti Sumedang Alami Pergerakan Tanah, 14 Rumah Penduduk Rusak Berat

Dalam Zikir Sirri, orang mengingat Allah SWT, merasakan kehadiran Allah SWT, menyadari keberadaan Allah SWT. Di dalam kalbunya tumbuh rasa cinta, dalam keadaan diam dan tidak berbunyi selalu mengingat akan adanya Allah SWT tanpa diketahui oleh siapa pun.

Dalam diri selalu sadar kalau ada dan selalu bersama Allah SWT sehingga hanya kebaikan yang dilakukan.

6. Ziarah atau Nyekar. Biasanya sebagian warga sering mengunakan dua istilah itu. Tujuan utamanya mengingat kematian. Ziarah atau Nyekar bisa jadi melembutkan hati dan menetralkan hati dari sikap sombong.

Baca Juga: Renggut Nyawa Anak Kembar, Polres Ciamis Tetapkan Dua Pengendara Moge Jadi Tersangka Kecelakaan di Pangandaran

6. Memperbanyak talim. Tentunya kedatangan Bulan Ramadan dan posisi waktu Nisfu Syaban sangatlah dekat. Masyarakat mempunya spirit antusias mulai dari anak-anak sampai orang tua.

Dengan dibekali pengetahuan agama, menuju Targib Ramadan dan sampainya di Ramadan menjadi karakter tersendiri bagi orang Islam di Pangandaran.

7. Halal Bi Halal
Biasanya dilaksanakan sebelum dan sesudah Nisfu Syaban. Warga datang ke tiap-tiap rumah untuk mohon rido dan saling memaafkan. Sebagian warga saling tukar makanan dalam rantang (wadah nasi dari almunium) yang berisi lauk pauk dan nasi. (Nishfa Farid Rijal)*

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x