Bahkan seusai pelantikan, Ketua KPPI Provinsi Jawa Barat Ratnaningsih tidak mau menanggapi massa yang kontra dan langsung keluar gedung dengan menaiki kendaraannya untuk segera meningalkan tempat pelantikan.
Merasa kecewa denga sikap Ketua KPPI Jabar tersebut, ibu-ibu yang kontra pelantikan langsung berlarian keluar gedung mencegah mobilnya yang hendak keluar dan menghadangnya dengan memblokade jalan.
Baca Juga: Kalangan Pengusaha di Sumedang Masih Awam Terkait Perubahan IMB ke PBG
Massa aksi tetap ngotot minta penjelasan terkait pelantikan yang dinilai cacat prosedur secara organisasi. Namun setelah dilakukan negosiasi, Ketua KPPI Jabar Ratnaningsih, bersedia keluar mobil untuk berdialog dengan angggotanya yang melakukan protes.
Salah seorang anggota KPPI Kota Tasikmalaya yang melakukan aksi penolakan pelantikan, Anne Yuniarti SH, asal Partai Nasdem Kota Tasikmalaya, mengaku aksinya ini dilakukan bersama perempuan lintas partai lainnya karena pelantikan tak sesuai aturan KPPI.
"Pelantikan Pengurus DPC KPPI Kota Tasikmalaya secara tatap muka langsung cacat secara orgnisasi. Muscab DPC KPPI Kota Tasikmalaya pada Minggu 13 Maret 2022 secara virtual juga cacat prosedur organisasi karena banyak anggota yang tidak dilibatkan," katanya.
Baca Juga: Kementerian Agama Akan Segera Melaksanakan Sidang Isbat secara Hybrid, Simak Penjelasanya
Menurut dia, KPPI adalah organisasi perempuan partai politik dengan dibuktikan oleh rekomendasi dari masing-masing petinggi partai. Bukan hanya asal comot kader partai tanpa rekomendasi resmi partai masing-masing.
"Selama ini, itu yang dilakukan oleh pengurus yang dilantik ini," ujar Anne.