Kisah Nyata Arul Miftahul Huda Diangkat ke Film Pendek, Dari Dituduh Mencuri namun Jadi Anak Asuh Polisi

- 31 Maret 2022, 23:05 WIB
Kisah Arul Miftahul Huda (12), anak yang berhadapan dengan hukum karena dituduh mencuri namun malah betah tinggal di Polres Tasikmalaya dan menjadi anak asuh Polisi diangkat dalam sebuah film pendek besutan sutradara dan budayawan lokal, Rabu 30 Maret 2022 malam.*
Kisah Arul Miftahul Huda (12), anak yang berhadapan dengan hukum karena dituduh mencuri namun malah betah tinggal di Polres Tasikmalaya dan menjadi anak asuh Polisi diangkat dalam sebuah film pendek besutan sutradara dan budayawan lokal, Rabu 30 Maret 2022 malam.* /Kabar-Priangan.com/Istimewa

KABAR PRIANGAN - Masih ingat sosok Arul Miftahul Huda? Anak berusia 12 tahun itu sempat berhadapan hukum karena dituduh mencuri, namun akhirnya malah betah tinggal di Polres Tasikmalaya hingga diangkat jadi anak asuh polisi.

Kini, kisah nyata Arul Miftahul Huda tersebut telah diangkat dalam sebuah film pendek besutan sutradara dan budayawan lokal.

Film berjudul 'Arul-Hadiah Terbaik" ini rencananya diputar dalam waktu dekat. Untuk menggambarkan psikologis sebenarnya, Arul Miftahul Huda yang merupakan warga Kampung Pasir Ginding Desa Margalaksana Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya, jadi pemain utama.

Baca Juga: 772 CPNS dan P3K Pemkab Tasikmalaya Terima SK, Bupati: Tugas dan Tanggung Jawab Bapak-Ibu Jangan Dirusak!

Polisi dan beberapa pihak yang terlibat juga diperankan oleh pemain aslinya. Seperti Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono, Ketua KPAID Ato Rinanto, hingga Kanit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya, Aipda Josner turut serta menjadi aktor di dalamnya.

Namun ibu kandung Arul diperankan oleh pemeran lain.

"Film pendek ini merupakan kisah nyata dari sosok Arul yang sempat berhadapan dengan hukum. Kami coba gambarkan dari mulai Arul dituduh mencuri sampai Arul diangkat jadi anak asuh dan dia bercita cita jadi polisi. Seru pokoknya," ujar sutradara film, Tatang Pahat, saat launching thriller film tersebut di salah satu kafe di Kota Tasikmalaya, Rabu 30 Maret 2022 malam.

Baca Juga: Pawai Tarhib Ramadhan 1443 H Kota Banjar Meriah,  Pertama Kali Digelar Setelah Dua Tahun Absen Akibat Pandemi

Sementara itu Kapolres Tasikmalaya, AKBP Rimsyahtono, berharap film pendek ini bisa menjadi media untuk edukasi kepada masyarakat secara luas. Terutama terkait penanganan anak yang berhadapan dengan hukum.

Bagaimana penyelesaian diluar hukum lantas dikedepankan dalam penanganan kasus yang pelakunya anak anak.

"Film ini diharapkan menjadi edukasi buat semua pihak. Bagaimana penanganan hukum untuk anak berhadapan dengan hukum. Kedepankan upaya diluar hukum dan masyarakat jangan sekali kali berbuat main hakim sendiri," kata Rimsyah.

Baca Juga: Minyak Goreng Curah di Kota Tasikmalaya Masih Mahal dan Langka, Kinerja TPID Disorot Anggota DPRD

Diketahui, Arul sampai betah di Mapolres Tasikmalaya hingga berbulan bulan. Hal ini pun mendorong pihaknya untuk menjadikan anak asuh Polres Tasikmalaya. Kata Rimsyah, Arul merasa betah karena anggota memberlakukanya layak sebagai saudara.

Efek lainya Arul akhirnya mau bercita cita jadi seorang Polisi.

Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, mengatakan, kisah nyata Arul Miftahul Huda ini akan memberikan gambaran tidak hanya penanganan kasus hukum terhadap anak, tetapi juga solusi panjangnya bagi anak berhadapan dengan hukum.

Baca Juga: Muhammadiyah Dipastikan Mulai Berpuasa Sabtu 2 April 2022, NU Bakal Ikuti Hasil Sidang Isbat

Catatan KPAID terdapat 30 lebih anak yang berhadapan hukum di Polres Tasikmalaya yang akhirnya betah tinggal di kantor polisi.

Kisah Arul Miftahul Huda (12), anak yang berhadapan dengan hukum karena dituduh mencuri namun malah betah tinggal di Polres Tasikmalaya dan menjadi anak asuh Polisi diangkat dalam sebuah film pendek besutan sutradara dan budayawan lokal, Rabu 30 Maret 2022 malam.*
Kisah Arul Miftahul Huda (12), anak yang berhadapan dengan hukum karena dituduh mencuri namun malah betah tinggal di Polres Tasikmalaya dan menjadi anak asuh Polisi diangkat dalam sebuah film pendek besutan sutradara dan budayawan lokal, Rabu 30 Maret 2022 malam.* Istimewa

"Jadi kisah arul ini hanya mewakili saja. Sebetulnya catatan kami di Unit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya banyak anak yang berhadapan dengan hukum betah menetap berbulan bulan. Totalnya ada lah 30-an anak," ujar Ato.

Dengan film pendek ini pula, kata Ato, tentu sangat baik untuk citra kepolisian yang dianggap tegas, galak dan cenderung menakutkan. Namun ternyata dipatahkan oleh fakta banyak anak yang betah di kantor polisi yang notabennya berhati dan perasaan bersih.

Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah Priangan Timur, Jumat 1 April 2022

Nantinya, kata Ato, film Arul Miftahul Huda akan dijadikan ajang sosialisasi di sekolah sekolah terkait penanganan kasus hukum terhadap anak. "Agar ada edukasi juga buat anak-anak jangan pernah bermain main dengan tindakan yang tidak baik," kata Ato.*

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x