Dimana kala itu, diusia 13 tahun Suntana kecil untuk bertahan hidup harus menjual air dengan memasukan ke jerigen-jerigen dan mengantarkannya ke rumah-rumah pembeli.
"Saat itu setiap kali mengantarkan air dalam jerigen, saya mendapatkan lima rupiah. Saya masih ingat saat itu umur saya 13 tahun," katanya.
Baca Juga: Bupati Garut Ancam Liga Desa Dihentikan, Ini Penyebabnya
Diapun bersyukur, karena doa orangtua, ibu karena berkah dari allah SWT bisa mengantarkannya hinga saat ini menjadi Kapolda Jawa Barat.
Suntana mengatakan, Film Arul merupakan salah satu contoh kehidupan di masyarkat Jawa Barat. Ia mengira kehidupan seperti Arul tersebut hanya pada zamannya dulu, tetapi nyatanya saat ini juga masih ada.
Bahkan film Arul tersebut, kata dia, sudah ia laporkan ke Kapolri, untuk dibawa dan diputar pada 1 Juli tahun 2022 mendatang untuk wajib ditonton seluruh anggota polri.
"Saya tidak tahu masih banyak atau tidak seperti kehidupan Arul ini. Bahkan melihat kisah Arul ini cukup mengetuk hati kita, karena selama ini kita masih diberkahi oleh Allah, untuk bisa berbuat lebih kepada masyarakat dan juga lingkungan sekitarnya," jelas Suntana.
Kapolda juga mengajak jajaran kepolisian, Bupati, Kodim dan lainnya untuk meningkatkan kepedulian kepada seluruh masyarakat.
“Dimana hikmah dari film tersebut yang harus diambil, yakni dengan terus bersama-sama melakukan kebaikan,” katanya.