Kini, menjelang Pilkada 2024, topik seputar mitos gelar akademik Walikota Tasikmalaya jadi perbincangan hangat.
Sejumlah kalangan, termasuk politisi yang kerap "icikibung" dalam kontestasi politik, tak ketinggalan ikut merinci gelar pendidikan yang disandang oleh wali kota Tasikmalaya, mulai dari H. Bubun Bunyamin hingga H. Muhammad Yusuf.
Berdasarkan catatan, awal pelaksanaan pemilihan kepala daerah sampai sekarang, diketahui bahwa walikota terpilih semuanya memiliki gelar doktorandus alias Drs.
Baca Juga: Final Liga Desa Garut 2022, Cimaragas VS Margalaksana. Kiper Persib, Fitrul Akan Berikan Dukungan
Walikota perdana di Kota santri yang masih dipilih oleh DPRD misalnya dimenangkan oleh Drs. H. Bubun Bunyamin yang berpasangan dengan Drs. H. Syarif Hidayat.
Disusul kemudian oleh Drs. H. Syarif Hidayat yang "naik tahta" dari posisi wakil menjadi Wali Kota Tasikmalaya dalam kontestasi pilkada pertama yang dipilih secara langsung oleh masyarakat pada tahun 2007.
Usai Drs. H. Syarif Hidayat, tampuk kepemimpinan berpindah ke tangan Drs. H. Budi Budimam. Ia malah sukses melanjutkan kepemimpinannya untuk periode kedua, meski di tengah jalan tersandung persoalan hukum.
Budi pun harus merelakan sisa kepemimpinannya diberikan kepada wakilnya, yakni H. M. Yusuf yang juga bergelar doktorandus.
Berdasarkan fakta-fakta itu, muncul "mitos" bahwa Wali Kota Tasikmalaya yang akan datang, tentu bergelar doktorandus.