Sementara itu, Sub Koordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Sri Prihatin, menjelaskan untuk BPS tadi, pihaknya sudah melakukan pengukuran dan penimbangan kepada 201.768 balita atau sekitar 90,8 persen dari target sebanyak 220 ribu balita. Dari jumlah 201.768 balita tersebut sebanyak 32.282 atau 16 persen nya tercatat stunting.
Sri menuturkan, untuk yang 16 persen balita stunting, pihaknya akan melakukan intervensi secara khusus, baik dari dinas kesehatan dan jajarannya, maupun peran serta masyarakat dan stakeholder terkait.
“Di wilayah Garut Kota pemberian makanan tambahan untuk balita gizi buruk dan stunting kita ambil 27 balita dari 3 Puskesmas” ujarnya.
Terpisah Camat Garut Kota, Teten Sundara, mengatakan, terkait tingginya angka stunting di wilayahnya, pihaknya langsung menghimpun dana.
Baca Juga: BPBD Garut Bersama Kodim 0611 Sinergikan Aktivasi Pos Komando Jika Terjadi Bencana
“Alhamdulillah terkumpul dari ASN se-kelurahan dan kecamatan sebanyak Rp8 juta dan dari TP PKK kelurahan se-Kecamatan Garut Kota Rp1,5 juta.Rencananya kami akan kerja sama dengan bagian gizi dari 3 Puskesmas” katanya. ***